PRESIDEN Joko Widodo membagikan bantuan langsung tunai dan bantuan modal kerja kepada masyarakat penerima manfaat serta pedagang di Pasar Peterongan, Semarang, Jawa Tengah.
Secara khusus, Kepala Negara berpesan kepada para pelaku usaha untuk menggunakan bantuan senilai Rp1,2 juta dengan sebaik-baiknya. Terutama, untuk menambah modal kerja.
“Tidak boleh dibelikan handphone, ya. Jangan dibelikan handphone, apalagi pulsa. Ini dipakai untuk tambahan modal kerja. Kalau yang (BLT) Rp300 ribu boleh dipakai untuk beli minyak goreng, sembako, silakan,” ujar Jokowi, sapaan akrabnya, Selasa (5/7).
Baca juga: Mendag Klaim Harga Minyak Goreng Curah Sudah Rp14 Ribu per Liter
Salah satu pedagang penerima bantuan, Joko, menyampaikan terima kasih atas kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang dilanda kesulitan. Dirinya pun memastikan insentif dari negara akan digunakan untuk mengembangkan usaha.
"Sekarang saya sedang usaha buat risol mayo, salad buah, kacang telor dan juga bawang goreng. Harapannya dengan bantuan ini, usaha saya bisa makin berkembang," kata Joko.
Di samping memberikan bantuan, Presiden juga meninjau ketersediaan dan harga sejumlah bahan pangan pokok. Seperti, cabai merah, minyak goreng dan beras.
Baca juga: Kementan Perbanyak Distribusi Obat-Obatan untuk 19 Provinsi Terdampak PMK
Amini, seorang penjual sembako yang dihampiri Jokowi, mengatakan saat ini beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Di sisi lain, ada juga bahan pangan yang harganya turun.
“Sudah satu minggu, beras Rp10 ribu per kilogram (kg). Tapi, cabai rawit merah sekarang mahal sekitar Rp80 ribu per kg,” jelasnya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana dalam kegiatan tersebut, yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Kepala Pasar Peterongan Supana.(OL-11)