PEMERINTAH Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, berbenah untuk pemulihan ekonomi masyarakat, setelah diguncang covid-19.
Pemulihan ekonomi dilakukan di berbagai sektor, khususnya infrastruktur jalan dan jembatan. Pemkab menargetkan setiap desa terpencil harus dapat dilalui kendaraan roda empat.
Nikson Nababan, Bupati Tapanuli Utara, Selasa (5/7) mengatakan, dirinya sudah menyisir desa-desa terpencil. Daerah itu membutuhkan pembangunan jalan dan jembatan, sehingga dapat dilalui kendaraan roda empat. Dengan upaya itu, hasil pertanian masyarakat akan dapat bersaing di pasar.
"Salah satu desa terpencil yang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah ialah Desa Huta Tua, Kecamatan Parmonangan," tambahnya.
Penduduk Desa Huta Tua sebanyak 300 kepala keluarga. Sementara jarak tempuh menuju desa tersebut 16 kilometer dari Parmonangan, ibu kota kecamatan, dengan jalan setapak.
Desa ini memiliki akses jalan yang sulit dilalui kendaraan roda empat, untuk menjawab kebutuhan infrastruktur jalan. Pemkab Tapanuli Utara mengawalinya dengan membangun jembatan permanen konstruksi beton sepanjang 19 meter dengan anggaran APBD 2021 sebesar Rp1,2 miliar.
Pembangunan jembatan tersebut belum mampu menjawab kebutuhan infrastruktur jalan menuju Desa Huta Tua, sehingga dilanjutkan dengan pelebaran jalan.
Thomas Manalu, Kepala Desa Huta Tua menyambut baik pelebaran jalan, sehingga hasil tani masyarakat setempat mampu bersaing di pasar.
"Tidak semua hasil tani bisa kami pasarkan karena jasa angkut lebih mahal dibanding harga jual. Daerah ini menghasilkan pisang, kemiri, sayuran dan hasil tani lainnya. Dengan dilebarkanya jalan dan pembangunan jembatan tersebut hasil tani dari daerah itu akan dapat diangkut dengan mudah," katanya. (N-2)