KEPALA Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang mengungkapkan, populasi komodo di Taman Nasional Komodo dalam keadaan stabil dan cenderung meningkat dalam periode 2018 sampai 2021.
Adapun, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah komodo pada 2018 kurang lebih 2.899 ekor, 2019 sebanyak 3.022 ekor, 2020 sebanyak 3.163 ekor dan pada 2021 sebanyak 3.303 ekor.
"Data ini diperoleh berdasarkan pelaksanaan kegiatan monitoring intensif pada populasi biawak komodo yang ada di TN Komodo oleh para ranger Balai Taman Nasional Komodo dan para peneliti di Yayasan Komodo Survival Program," kata Lukita di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (27/6).
Selain itu, berdasarkan pemantauan yang dilakukan, perilaku satwa komodo yang ada di tempat wisata juga mengalami perubahan dibanding dengan komodo yang berada wilayah bukan kawasan wisata.
"Ternyata komodo di tempat wisata kewaspadaannya berkurang. Ia cenderung dekat dengan manusia. Selain itu, masa tubuhnya juga berbeda. Di tempat wisata komodo terberat 100 kilogram dan nonwisata itu paling besar 79 kilogram," ungkap dia.
Baca juga: Pengunjung Taman Nasional Komodo Bakal Dibatasi
Perubahan itu, kata dia berpengaruh pada kemampuan komodo itu bertahan hidup sendiri di alam liar. Dengan bobot tubuh yang berat saja, komodo jadi tidak bisa memburu mangsanya dengan maksimal. Selain itu, akan berpengaruh juga pada daya jelajah habitat satwa komodo.
"Di sinilah kenapa kita harus menjaga kestabilan, tak hanya ekosistem, termasuk komodonya sendiri dan perilaku asli komodonya. Misalnya pada 2017 kita sudah menghentikan pemberian pakan karena dapat mengubah perilakunya," beber dia.
"Jangan sampai tiba-tiba komodonya udah gak bisa tuh mengejar mangsa. Karena secara umum akan sulit mencari makan secara alami, apalagi fight," imbuhnya.
Selain menjaga kestabilan populasi komodo, ia mengungkapkan Balai TN Komodo juga melakukan berbagai partisipasi aktif dalam pemanfaatan kawasan khususnya wisata alam secara lestari dan berkelanjutan.
"Balai TN Komodo selaku pemangku kawasan telah melakukan berbagai hal, antara lain peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan biawak komodo bersama Yayasan KSP, manajemen perairan bersama mitra, pemantauan sarang bertelur penyu dan kalong, patroli pengamanan, pembentukan Masyarakat Peduli Api, pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya," pungkas dia. (OL-4)