23 June 2022, 19:33 WIB

Harga Cabai Mahal, Warga Upayakan Tanam di Halaman Pekarangan Rumah


Kristiadi |

HARGA kebutuhan komoditas cabai merah yang terjadi di Kota Tasikmalaya masih mengalami kenaikan di tingkat pedagang dan pasokan ke sejumlah pasar terbatas. Kenaikan tersebut, agar warga untuk menanam cabai sendiri di pekarangan rumahnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana mengatakan, harga berbagai macam jenis cabai merah di sejumlah pasar selama ini masih tinggi dan disebabkan pasokan dari luar daerah berkurang. Namun, kekurangan itu karena kondisi cuaca di beberapa daerah yang masih terjadi hujan membuat sejumlah petani cabai gagal panen dan serangan hama.

"Untuk cabai merah di berbagai daerah selama ini masih belum stabil dan harganya semakin tinggi. Akan tetapi, kami meminta agar warga membuat kegiatan kawasan rumah pangan lestari contohnya memanfaatkan pekarangan rumah dengan membudidayakan menanam cabai merah dan ketika adanya kenaikan tidak berdampak," katanya, Kamis (23/6/2022).

Ia mengatakan, kegiatan memanfaatkan lahan kosong tujuannya itu untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan memberdayakan keluarga untuk menanam cabai merah berada di halaman rumahnya masing-masing. Namun, bagi kelompok wanita tani (KWT) yang berada di setiap kelurahan agar melakukan langkah dengan memasarkan langsung kepada pada konsumen supaya tak ketergantung membeli cabai ke pasar.

"Untuk kebutuhan cabai merah berada di Kota Tasikmalaya seperti halnya cabai besar 10,8 ton per hari, cabai rawit 16,6 ton. Sedangkan, telur 14,7 ton, bawang merah 5 ton, bawang putih 3,1 ton, minyak goreng curah 16 ton," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perikanan, Kota Tasikmalaya, Enung Nurteti mengatakan, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya akan menggelar kegiatan Kelurahan Sadar Inflasi salah satunya memproduksi cabai, memanfaatkan lahan pekarangan dengan harapan keluarga mandiri pangan tidak membeli cabai ke pasar. Karena, kebutuhan cabai di Tasikmalaya cukup tinggi dan daerahnya bukan distribusi cabai.

"Kami mulai merintis upaya agar KWT untuk bisa memasarkan langsung ke masyarakat dan selama ini untuk pemenuhan kebutuhan cabai merah di Kota Tasikmalaya masih harus mengandalkan pasokan dari luar daerah dan panjangnya rantai distribusi membuat harga makin tinggi. Namun, adanya KWT nantinya mereka bisa memotong rantai distribusi yang selama ini sangat panjang," paparnya.  (AD/OL-10)

BERITA TERKAIT