PERKEMBANGAN penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, belum menggembirakan. Jumlah hewan sapi yang dinyatakan suspek masih bertambah, sehingga penutupan pasar hewan diperpanjang lagi.
Bupati Sri Mulyani saat ditemui usai membuka sosialisasi strategi komunikasi publik di era digital di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (23/6), mengungkapkan hewan sapi yang dinyatakan suspek hingga saat ini berjumlah 858 ekor.
Untuk pencegahan virus PMK agar tidak meluas, penutupan pasar hewan diperpangjang lagi satu minggu sampai 28 Juni 2022. Pasar hewan di Klaten tersebar di Pasar Prambanan, Wedi, Bayat, Klaten Utara, Cawas, Pedan, dan Jatinom.
Penutupan pasar hewan diperpanjang lagi itu, kata Sri Mulyani, keputusan yang tidak mengenakkan para pelaku usaha ternak sapi dan kambing. Apalagi, menjelang Idul Qurban. Tapi, kalau virus PMK meluas, peternak juga yang rugi.
"Nah, sekarang ini penutupan semua tujuh pasar hewan yang ada di Klaten saya perpanjang lagi sampai 28 Juni 2022. Setelah itu, perkembangan kasus PMK di Klaten, apakah naik atau turun kita lihat nanti," ujar Bupati Klaten.
Ketika diminta kepastian pasar hewan dibuka kembali pada 29 Juni 2022, Bupati Klaten mengatakan bahwa hal itu nanti akan dilihat dahulu perkembangannya. Karena, kasus suspek PMK masih fluktuatif. Saat ini, total suspek mencapai 858 sapi.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 H, Sri Mulyani mengharapkan masyarakat tidak membeli hewan kurban dari luar daerah. Kalau pun terpaksa mendatangkan hewan dari luar harus disertai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, membenarkan bahwa ternak sapi yang dinyatakan suspek PMK per 22 Juni 2022 total 858 ekor. Namun, dari jumlah itu sebanyak 531 ekor sembuh.
"Upaya pencegahan PMK harus kita lakukan bersama, sehingga dapat menekan persebaran virus tersebut. Mudah-mudahan perkembangan PMK membaik dan pasar hewan dapat kembali beroperasi menjelang Hari Raya Idul Adha," ujarnya.
Terkait kebutuhan hewan kurban, Widiyanti mengatakan bahwa persediaan hewan sapi tidak perlu dikhawatirkan. Jika mengacu tahun lalu, kebutuhan hewan sapi untuk kurban 9.000 ekor. Sedangkan populasi ternak sapi saat ini 116.000 ekor.
"Maka, kami mengimbau masyarakat yang berkurban agar mencari hewan kurban di daerah kita sendiri. Jadi, tidak perlu membeli sapi dari luar daerah. Persediaan sapi di daerah kita ini kan masih sangat mencukupi," ujar Kepala DKPP Klaten. (OL-13)
Baca Juga: Daerah di Jawa Tengah Mulai Tetapkan Darurat PMK