22 June 2022, 21:15 WIB

Kabupaten Zona Merah belum Mendapat Vaksin, Mentan SYL: Semua Baru Berproses


Widjajadi |

MENTERI Pertanian Syahril Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan, pengiriman vaksin ke daerah ternak hewan zona merah PMK di Tanah Air dari pemerintah tidak bisa berlangsung cepat. Karena membutuhkan perlakuan khusus.
 
"Semua masih dalam proses. Tidak seperti pengiriman yang cepat, karena vaksin (PMK) ini perlu perlakuan khusus. Harus berada pada suhu 2 derajat, dalam (mobil) box berpendingin," tukas Mentan SYL menjawab wartawan terkait adanya daerah zona merah di sejumlah Jawa dan luar Jawa yang mengaku belum mendapatkan vaksin PMK.
 
Kementerian Pertanian resmi mencanangkan gerakan vaksinasi PMK untuk penanggulangan wabah di Sukoharjo pada Sabtu (18/6), dengan melepas 800 ribu dosis vaksin dari 3 juta dosis vaksin yang didatangkan dari Prancis, bagi daerah yang diprioritaskan atau zona merah. Namun sampai empat hari berjalan sejak pencanangan vaksinasi PMK, sejumlah kabupaten yang wilayah pedesaan atau kecamatan mengalami zona merah PMK, mengaku belum menerima vaksin.
 
Seperti Kabupaten Boyolali yang memiliki tiga kecamatan zona merah PMK, dan penyebaran wabah ke 22 kecamatan, dengan total lebih 3088 kasus sapi suspect, dan 24 kematian, belum menerima vaksin. "Indukan sapi susu dan sapi pedaging yang sehat, perlu cepat pemberian vaksin, agar tidak ikut terpapar. Boyolali ajukan 80 ribu dosis untuk sapi yang diprioritaskan mendapatkan vaksin," tukas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali,Lusia Dyah Suciatinkepada Media Indonesia, Selasa (21/6).
 
Saat ini, Disnakkan Boyolali terus mengupayakan pengobatan terhadap ribuan sapi yang suspect PMK dan perlakuan karantina, agar cepat sembuh. Kecuali itu, untuk mengendalikan PMK dari wilayah perbatasan, lima passr hewan telah diperpanjang masa penutupan.
 
Pada bagian lain, terkait hewan korban untuk Idul Adha 2022, Menteri Pertanian menegaskan, masih sangat aman, karena daerah hijau dari PMK masih lebih banyak dari yang berstatus kuning dan merah.
 
"Kita sudah siapkan 2 juta ekor sapi dari 18 juta populasi ternak sapi di Indonesia. Ini jelas sangat mencukupi, karena masih banyak daerah hijau dibandingkan daerah merah dan kuning," tegas Syahrul.
 
Ia katakan, bahwa untuk wilayah zona merah harus dilockdown. Dari 19 provinsi besar yang meliputi 179 hingga 180 kabupaten, tidak semua terkena, itu pun hanya ditingkat kecamatan dan desa.
 
Jumlah total terkena PMK sekitar 180 ribu sampai 200 ribuan, sehingga masih jauh dari total populasi sapi di Indonesia yang mencapai 18 juta ekor. "Yang jelas kini harus melalui protokol. Yang keluar dari daerah merah harus sudah dalam bentuk daging, yang sebelum pemotongan sudah diperiksa petugas kesehatan hewan. Tanpa itu jelas pelanggaran, tidak boleh," pungkas Mentan Syahrul. (WJ/OL-10)
 

BERITA TERKAIT