KERUGIAN akibat bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat, selama periode Januari-Mei 2022 mencapai lebih kurang Rp6,4 miliar. Kerugian terbesar disumbangkan bencana banjir yang mencapai Rp4,9 miliar.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, mengatakan nilai kerugian berasal dari 68 kali bencana selama lima bulan terakhir. Mayoritas kebencanaan merupakan bencana hidrometeorologi.
"Hasil rekapitulasi, kerugian bencana dari 68 kali bencana di Kota Sukabumi selama lima bulan mencapai Rp6.427.970.000," kata Zulkarnain, Kamis (16/6).
Rincian nilai kerugian bencana terdiri dari angin topan sebesar Rp16 juta, banjir sebesar Rp4.966.220.000, cuaca ekstrem sebesar Rp201.500.000, gempa Rp7 juta, kebakaran permukiman sebesar Rp350 juta, kebakaran transportasi sebesar Rp70 juta, dan tanah longsor sebesar Rp817.250.000.
"Kerugian banjir memang paling besar. Terutama saat terjadi banjir luapan yang merendam di Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros beberapa waktu lalu. Banyak bangunan rumah dan infrastruktur yang rusak sehingga menimbulkan kerugian cukup besar," sebut Zulkarnain.
Bencana paling banyak terjadi pada Februari. Jumlahnya sebanyak 35 kali terdiri dari banjir sebanyak 22 kali, cuaca ekstrem 3 kali, dan tanah longsor sebanyak 10 kali. Selanjutnya pada Januari sebanyak 13 kali terdiri dari cuaca ekstrem sebanyak 5 kali, gempa bumi 1 kali, kebakaran permukiman 3 kali, kebakaran transportasi 1 kali, dan tanah longsor 3 kali.
Sementara pada Mei sebanyak 11 kali terdiri dari angin topan 2 kali, cuaca ekstrem 2 kali, kebakaran permukiman 2 kali, dan tanah longsor sebanyak 5 kali. Pada Maret sebanyak 5 kali terdiri dari gempa bumi sebanyak 2 kali, kebakaran permukiman 2 kali, dan tanah longsor 1 kali. Sedangkan pada April tercatat sebanyak 4 kali bencana terdiri dari cuaca ekstrem sebanyak 1 kali, kebakaran permukiman 2 kali, dan tanah longsor 1 kali. (OL-15)