29 May 2022, 20:35 WIB

Mahasiswa Asing Ramaikan Diskusi pada Peringatan Konferensi Asia Afrika


Naviandri |


PERINGATAN Konferensi Asia Afrika 2022 dihangatkan dengan kehadiran puluhan mahasiswa luar negeri. Mereka merupakan perwakilan negara-negara di Asia dan Afrika.

Para mahasiswwa itu hadir dalam acara International Students Gathering
(ISG), acara ini merupakan bagian dari Asia-African Friendship Day yang
digelar dalam rangkaian peringatan 67 tahun KAA.

Kepala Museum KAA Bandung, Dahlia Kusuma Dewi mengatakan, para mahasiswa asing itu kebanyakan tengah berkuliah di Indonesia. Mereka hadir untuk berdiskusi dengan topik Developing Creative Economy in Asia and Africa for Global Economic Recovery.

"Untuk mendalami topik ini, Museum KAA bekerja sama dengan International Office Universitas Padjadjaran Bandung. Kami menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad, Diana Sarim lalu Sekretaris Eksekutif Gerakan Nonblok Diar Nurbintoro serta pendiri The Hallway Space Rilly Robbi Gusadi," ungkapnya.

Menurut Dahlia, Asia-African Friendship Day, ISG dibuka oleh Direktur
Keamanan Diplomatik, AGus Cahaya Sumirat, mewakili Dirjen Informasi dan
Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri.

Dalam kegiatan itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika, Trisari Dyah Paramita, mewakili Direktur Jenderal Asia pasifik dan Afrika, bertindak sebagai pembicara kunci.

"Topik diskusi kali ini berkelanjutan dengan hasil komunika akhir
Konprensi Mahasiswa Asia Afrika (KMAA) II tahun 2015 yang digelar
bertetaptan dengan peringatan 60 tahun KAA. Topik yang dibahas kali ini
sejalan dengan tema utama Presidensi G-20 Indonesia yang mendorong
pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19," tambah Dahlia.

Ia menambahkan ada 19 mahasiswa asing yang hadir. Mereka berasal dari  enam negara Asia, yaitu Afganistan, Filipina, Pakistan, Palestian, Timor Leste dan Yaman. Dari Afrika hadir perwakilan mahasiswa asal  Mesir, Guinea Bisau, Libia, Nigeria, Rwanda, Sudan, Tanzania dan Uganda.

Diskusi juga diikuti 28 mahasiswa asing sedcara daring. Para mahasiswa itu tercatat masih kuliah di ITB, ITS, Universitas Walisongo, Unversitas Lampung, UIN Syarif Hidayatullah dan Universitas Komputer Indonesia. (N-2)

BERITA TERKAIT