PEMKAB Purwakarta terus berupaya untuk mendorong para pelaku UMKM melek teknologi. Pasalnya, hingga saat ini para pelaku usaha di Purwakarta Jawa Barat masih banyak yang menerapkan pola-pola pemasaran secara konvensional.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, di era digital seperti sekarang ini para pelaku UMKM diharapkan bisa lebih berinovasi. Misalnya, dengan memanfaatkan jejaring pasar online sebagai akses pemasarannya.
"Hingga 2021, di kita masih ada sedikitnya 5.670 wirausaha baru yang tergabung dalam 15 kelompok UMKM dan masih menggunakan metode pemasaran konvensional dengan basis pasar yang terbatas," kata Anne Ratna Mustika.Rabu (25/5).
Menurut Anne, di 2022 ini pihaknya akan mendorong agar para pelaku UMKM tersebut bisa lebih melek teknologi digital untuk memperluas pemasarannya. Sehingga, kedepan mereka tak lagi mengandalkan pasar konvensional saja.
Adapun upaya yang dilakukan jajarannya, lanjut Anne, yakni dengan memberikan pelatihan digitalpreneur kepada para pelaku UMKM baru tersebut. Sementara, di 2022 ini ada 750 pelaku usaha yang akan diikutsertakan dalam program pelatihan tersebut.
"Mereka akan dilatih dan diberi beberapa pemahaman, misalnya mengenai broadcasting, bisnis e-commerce, digital content, E-learning dan bisnis afiliasi. Dengan pelatihan ini, kedepan mereka diharapkan bisa lebih memperluas jaringan pemarasan produknya," Ungkap Anne.
Dengan program tersebut, Anne berharap, produk UMKM lokal bisa naik kelas dan bisa turut bersaing di pasar global. Minimalnya, mereka bisa turut bekerjasama dengan marketplace yang sudah ada.
"Di kita sudah ada aplikasi e-commerce Topur (toko Purwakarta) yang mungkin bisa digunakan oleh para pelaku UMKM ini. Kalau sudah melek digital, tidak menutup kemungkinan mereka bisa menjalin kerjasama dengan e-commerce yang ada di Jawa Barat. Misalnya, Borongdong.id," Jelas Anne.
Anne menambahkan, saat ini teknologi digital tidak hanya digunakan hanya untuk memperoleh informasi, atau sebagai media komunikasi jarak jauh saja.
Lebih dari itu, juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi digital yang dapat menjadi sumber profit utama dalam perekonomian.
Hal ini menjadi peluang bagi pemerintan yang saat ini tengah fokus pada upaya pemulihan ekonomi. Khususnya mereka yang selama ini bergelut di sektor UMKM. Salah satunya, dengan terus memberi support supaya mereka bisa kembali bangkit. (OL-13)
Baca Juga: Kejati Jabar Tangkap DPO Korupsi Menyamar Petani di Ciamis