KEMAJUAN pesat teknologi kini membuat siapa saja tak perlu harus datang ke kota besar untuk mendapatkan penghasilan. Ml
Meski hanya tetap di desa, siapapun bisa berkesempatan menciptakan ekosistem ekonomi mandiri yang menguntungkan.
Hal ini dibuktikan oleh UMKM Dinova
Store asal Dusun Panggungploso di Desa Sumberagung, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur.
Produsen aksesori masker untuk perempuan ini sukses menembus pasar ekspor ke empat negara bersama salah satu e-commerce, yang turut memberdayakan
perempuan desa di daerahnya.
Pemilik Dinova Store Sri Wigatiningsih mengataka, banyak perempuan desa yang merupakan warga asli daerah tempat tinggalnya memilih untuk tidak bekerja karena harus tetap berada di rumah
untuk menjaga anak-anak dan mengurus rumah tangga.
Sementara, Sri melanjutkan, banyak dari mereka yang mengeluhkan kondisi ekonomi.
“Dari situ saya memiliki tekad untuk suatu saat dapat membuat usaha dengan mengajak mereka bekerja dan akhirnya bisa berpenghasilan tanpa perlu meninggalkan desa ini,” jelas Sri.
Dinova Store menyediakan berbagai aksesori perempuan seperti strap dan konektor masker, ikat rambut,
tas piring, hingga pakaian.
Untuk dapat mengembangkan usahanya, dirinya terus mengikuti tren yang sedang berlaku, sehingga dari yang awalnya hanya memiliki 1 karyawan. Kini Dinova Store telah memiliki 9 karyawan dan 7 mitra penjahit.
“Awalnya pada 2017 saya hanya bersama 1 orang karyawan membuat bros. Karena tren ini mulai
menurun, saya mulai membuat strap dan konektor masker pada 2019. Awalnya saya berjualan di
media sosial pribadi. Kemudian saya mulai banyak mendengar tentang jualan online di Shopee, lalu saya
coba. Alhamdulillah ternyata pecah telur di awal 2020. Ditambah setelah itu muncul pandemi, jadi makin banyak lagi orderan datang,” ujar Sri.
Berbagai optimalisasi penjualan dilakukan Dinova Store agar usahanya kian berkembang,seperti promosi iklan, memaksimalkan fitur-fitur yang ada di e-commerce Shopee.
Setelah mencoba ekspor pada 2020, Dinova Store sukses menjual produknya hingga ke empat negara yaitu Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina.
Sri mengaku, awalnya lokasi bisnisnya yang berada di desa menjadi kendala yang dihadapi Dinova Store. Untuk menyiasati itu, dia bekerja sama dengan banyak ekspedisi yang memiliki komitmen
mengejar kecepatan dalam pengiriman.
“Karena dari desa, saya harus punya strategi bagaimana caranya produk saya cepat sampai ke customer. Saya aktifkan ekspedisi mana saja yang punya track record barang sampai dengan cepat dan aman. Jadi pembeli punya banyak pilihan jasa kirim dan cepat sampai,” jelasnya.
Untuk semakin mengembangkan usaha Dinova Store, lini bisnis merambah ke produk pakaian wanita seperti pakaian muslim, pakaian formal hingga pakaian rumahan. “Sekarang, setiap hari juga selalu ada orderan dari luar negeri. Alhamdulillah sekali, dari saya yang enggak punya apa-apa, jadi bisa menggaji 9 karyawan. Saya juga tadinya tinggal di ruko, sampai bisa bangun rumah,” jelasnya.
Kini, ratusan pesanan yang datang per hari dilayani oleh Sri dan karyawannya dari rumahnya yang
berada di Dusun Panggung Ploso. Seorang karyawan Dinova Store, Novi Yanti, mengaku tak menyangka bisa memiliki penghasilan tanpa perlu meninggalkan keluarga.
"Aku kerja ikut Bu Sri sejak
tahun 2017. Bersyukur sekali, Bu Sri sangat membantu warga di sini dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga," ujar Novi.
Novi adalah salah satu karyawan yang bertugas membuat kerajinan strap dan konektor masker dengan
bahan tali dan pernak-pernik. Dia bahkan tak menyangka, hasil karyanya bisa terjual hingga ke pasar Asia.
“Bangga banget. Enggak nyangka. Kalau lewat tangan-tangan kami, bisa sampai terkirim ke luar
negeri,” pungkasnya.
Ekspor produk kerajinan tangan melalui Shopee mengalami kenaikan lebih dari empat kali di sepanjang
tahun 2021. Pertumbuhan ekspor ini merupakan hasil dari meningkatnya penjualan produk UMKM lokal
dengan kualitas yang mampu bersaing.
Dinova Store adalah satu dari lebih dari 180.000 UMKM lokal yang telah berhasil menembus pasar dunia bersama Shopee dan kini menjadi penggerak ekosistem ekonomi mandiri untuk sembilan ibu rumah tangga dan pengusaha konveksi di Kabupaten Tulungagung. (OL-8)