DAERAH pemasok daging sapi untuk Kalteng yakni Jawa Timur melakukan lock down akibat merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK). Akibatnya, harga daging sapi di Palangka Raya semakin mahal.
"Harga normal cuma Rp130 ribu per kilogram, tetapi sekarang harga daging sapi sudah mencapai Rp160 ribu sampai Rp170 ribu," kata Kepala UPT Puskeswan Kota Palangka Raya, drh Eko Hari Yuwono, Minggu (15/5).
Selama ini kata dia, sumber ternak untuk Kota Palangka Raya berasal dari Jawa Timur. Namun saat ini Jawa Timur tengah diberlakukan lockdown karena penyakit PMK. Kondisi ini berimbas sapi tidak bisa dijual ke luar.
Diakuinya saat ini sumber ternak untuk Kalteng selain Jawa Timur yakni Sulawesi. Namun ada sejumlah syarat yang mesti diberlakukan.
Baca juga: Cegah PMK, Pemkab Ciamis Tutup Sementara Tujuh Pasar Hewan
"Antara lain syaratnya pengiriman sapi harus dilakukan isolasi 14 hari, sehingga membuat pengusaha rugi. Wabah PMK memiliki berdampak yang luar biasa karena stok sapi potong bisa langka," tegasnya.
Dikatakan Eko, walaupun sampai saat ini belum ditemukan kasus PMK di Kota Cantik, tetapi dampak ekonomi tersebut sudah dirasakan oleh masyarakat berupa mahalnya harga daging sapi. (OL-14)