UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) bekerja sama dengan Spirit Erasmus+Programme of the European Union. Hal itu dalam rangka mengikuti kegiatan pelatihan penyusunan silabus mata kuliah keolahragaan yang akan diterapkan di Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Kedokteran USK.
Harapannya, hal itu menjadi pionir yang akan diterapkan semua fakultas di universitas kebanggaan masyarakat Aceh itu. Seorang perwakilan Tim Erasmus USK, Prof. Dr. Yusni, S.Kp, M.Kes, AIF mengatakan kegiatan ini juga diajarkan berbagai inovasi. Tidak hanya terkait mata kuliah olahraga yang diterapkan di USK untuk mahasiswa olahraga, tetapi hal itu sejatinya memiliki fondasi pula di lintas bidang ilmu terutama dari rumpun kedokteran, kesehatan, dan ilmu gizi makanan.
"Pelatihan ini juga membahas cara mengembangkan event olahraga dan meningkatkan prestasi atlet terintegrasi, lalu melibatkan multidisiplin," kata Prof Yusni. Kegiatan diikuti oleh peserta dari empat negara, yakni Indonesia, India, Sri Lanka, dan Eropa. Setiap negara diwakili oleh 4 hingga 5 peserta. Indonesia diwakili oleh tiga universitas, yaitu Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Sumatra Utara (USU), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Baca juga: Anak Petani Blora Raih Cum Laude di IAIN Kudus
"Menariknya, dari tiga universitas berasal dari Indonesia, hanya USK yang memiliki Jurusan Olahraga," kata Yusni. Kegiatan ini diselenggarakan oleh universitas Politècnica de València (UPV) di Kota Valencia, Spanyol. Untuk kelangsungan acara, didanai sepenuhnya oleh Erasmus+Programme of the European Union.
Pelaksanaannya selama enam hari mulai Senin (9/5) hingga Sabtu (14/5). "Ini tentu tidak luput untuk menyusun kurikulum pembelajaran mata kuliah Olahraga di perguruan tinggi dengan menerapkan kurikulum yang telah diterapkan di negara-negara Uni Eropa," pungkas Yusni. (OL-14)