PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jawa Tengah akan kembali menggelar operasi pasar minyak goreng. Hal itu dilakukan karena masih adanya antrean panjang warga untuk bisa mendapatkan minyak goreng curah.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan guna memenuhi kebutuhan minyak goreng untuk warga telah menjalankan operasi pasar sebanyak dua kali. Namun kebutuhan warga yang cukup besar kurang mencukupi sehingga di sejumlah pasar masih sering terjadi kekosongan.
"Segera akan digelar lagi operasi minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan warga tersebut. "Saya akan komunikasikan dengan Kepala Dinas Kumprindag agar dilakukan operasi pasar lagi," kata Ngesti Nugraha.
Antrean warga untuk mendapatkan minyak goreng curah di Kabupaten Semarang memang kerap muncul. Seperti yang terjadi di sebuah toko sembako di seputar Pasar Babadan, Rabu (23/3).
Antrean pembeli minyak goreng curah terlihat di toko sembako yang berada tidak jauh dari Pasar Babadan, sekitar pukul 08.30 WIB. Saat ini, masyarakat sulit mendapatkan minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi Rp14.000 per liter.
"Saya rela antre sejak toko belum buka hingga beberapa jam untuk mendapatkan lima liter minyak goreng untuk dapat berjualan gorengan dan harus menempuh perjalanan 12 kilogram," ujar Marfuah,37, warga Bandungan, Kabupaten Semarang.
Kebanyakan pedagang di pasar tradisional Kabupaten Semarang menjual minyak goreng curah dengan harga Rp20 ribu per liter. Karena itu, jika ada pedagang yang menjual dengan lebih murah, akan langsung diserbu warga dari berbagai wilayah. (OL-15)