RUMAH Sakit (RS) Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat terus meningkatkan teknologi kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat. Memasuki usianya yang ke 25 tahun, rumah sakit yang dirintis Sachmin Radianto (alm) melakukan berbagai inovasi. Diantaranya membuka poli paru dan digitalisasi untuk mempercepat proses layanan kesehatan.
RS Jasa Kartini yang dikelola PT Karsa Abdi Husada, juga sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Dengan demikian pelayanan kesehatan akan lebih maksimal dalam memberikan layanan bagi semua kalangan. Apalagi RS Jasa Kartini menjadi model percontohan rumah sakit yang telah melayani Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Kami akan terus menjaga kualitas dengan ditandai dengan raihan akreditasi RS paripurna yang memiliki bintang 5, pada tahun ini akan menjalankan versi akreditasi lanjutan. Namun, di tengah persaingan pasar yang meningkat terus berusaha menganalisis kebutuhan pasar dengan cara menghadirkan layanan kesehatan bagi masyarakat secara maksimal," kata Direktur PT Karsa Abdi Husada, Cecep Hendra, Kamis (10/3/2022).
Ia mengatakan, pada pertengahan tahun ini RS Jasa Kartini akan membuka layanan baru, yakni poli paru. Layanan poli paru dipilih, jelas Cecep, karena banyak dibutuhkan masyarakat Tasikmalaya. Pihaknya berupaya menghadirkan bagi masyarakat untuk memberikan layanan terbaik terutama layanan medik apesifik paru dilakukan dokter ahli paru profesional termasuk menyediakan alat spirometri untuk mengukur fungsi pasien.
"Di usia 25 tahun ini, layanan kesehatan akan ditingkatkan dan dengan kehadiran poli paru di RS Jasa Kartini, pelayanan pasien covid-19 betul-betul dilakukan paling terdepan dan RS juga pertama paling siap dalam penangangan Covid-19 dengan menyediakan layanan swab dan swab antigen bagi masyarakat," ujarnya.
Sementar itu, Wakil Direktur Pelayanan RS Jasa Kartini, dr Fai'dh Husnan mengatakan, di tahun ini akan tetap berupaya berinovasi dan beradaptasi dengan era digital dan ke depan akan lebih cepat terutama dalam menerapkan digitalisasi di antaranya dalam antrean online. Karena, proses penerimaan kunjungan pasien sebelumnya membutuh waktu 2 jam sekarang hanya butuh 45 menit.
"Kami akan melakukan proses layanan pasien lebih cepat dengan sistem digitalisasi hingga akan diterapkan mulai keuangan, anjungan pendaftaran mandiri. Namun, sebelumnya itu dilakukan man to man dan sekarang menjadi man to manhine agar pelayanan lebih cepat dan RS Jasa Kartini tetap bersinergi dengan pemerintah daerah terutama meningkatkan layanan kepada masyarakat dan komitmen meningkatkan layanan dengan memanfaatkan teknologi yang ada," paparnya. (OL-13)
Baca Juga: KAI Ajak Semua Pihak Tingkatkan Keselamatan di Perlintasan Sebidang