KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan pembangunan Rest Area Gunung Mas Puncak, Bogor, untuk menata para pedagang kaki lima (PKL) atau usaha mikro.
Rest area tersebut siap ditempati oleh 516 PKL untuk berjualan. Tujuannya, meningkatkan perekonomian dan pariwisata wilayah Bogor dan sekitarnya.
Baca juga: Pemberlakuan Ganjil Genap Di Jalur Puncak - Jakarta
“Selain berfungsi untuk tempat singgah pengendara, rest area juga didorong memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal. Melalui kios-kios bagi usaha kecil dan menengah," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono dalam keterangan resmi, Kamis (3/3).
Rest Area Gunung Mas Puncak dibangun sejak September 2020 dan selesai pada Desember 2021, dengan anggaran sebesar Rp52,9 miliar. Pembangunan rest area dilakukan oleh PT Subota International Contractor sebagai kontraktor pelaksana.
Pembangunan rest area sebagai upaya jangka panjang mengurangi risiko terjadinya longsor pada jalur puncak. Dalam hal ini, diakibatkan perubahan pemanfaatan ruang, curah hujan tinggi dan kondisi topografi.
Baca juga: Kemenkes Waspadai Penularan Omikron Usai Libur Panjang
Adapun rest area seluas tujuh hektare dilengkapi sejumlah fasilitas utama. Rinciannya, tiga area parkir seluas 1.774 m2 yang mampu menampung sekitar 500 mobil, masjid seluas 576 m2, dan plaza pandang seluas 572,27 m2.
Tersedia juga meeting point untuk evakuasi pengunjung jika terjadi bencana, docking station, taman atau ruang terbuka hijau, amphitheater, kolam retensi, tempat pengelolaan sampah (TPS), serta toilet umum.(OL-11)
