PETANI kebun kakao di Kabupaten Pidie , Provinsi Aceh resah. Pasalnya puluhan ha (hektare) tanaman kakao di kawasan setempat diserang hama tupai.
Binatang berbulu ekor dan pandai melompat itu paling banyak menyerang saat pagi hari dan sore menjelang malam. Bahkan lebih parah lagi hama penggerek itu bukan saja menggasak buah yang sudah matang, tapi juga menyerang buah masih muda.
Itu sebanya banyak kebun milik petani itu gagal produksi atau tidak sempat dipanen. Bahkan petani harus membersihkan lagi kulit batok buah atau tempurung bekas serangan tupai.
"Kalau dibiarkan tempurung buah tidak dibersihkan, ini bisa mengundang jamur berbahaya atau menjadi sarang hama penyakit, sehingga panen berikutnya terancam gagal," tutur Zakaria, penyuluh relawan kakao di Kabupaten Pidie, kepada Media Indonesia, kemarin.
Lokasi paling parah serangan hama tupai itu antara lain adalah di Kecamatan Keumala, Tangse, Mila, Geulumpang Tiga dan Kecamatan Padang Tiji. Semua kebun kakao itu adalah milik petani setempat atau bukan punya perusahaan.
Zulfikar Yacop, tokoh petani kakao di Kecamatan Keumala mengatakan, untuk mengatasi serangan itu pihaknnya memasang sangkar perangkap di pohon kakao. Supaya tertarik tupai cepat masuk, di dalam sangkar digunakan umpan kelapa belah.
"Ini cara tradisional yang bisa kami lakukan. Atau satu cara lagi yaitu menembak dengan senapan angin" tutur Zulfikar.
Pihaknya khawatir bila serangan itu tidak teratasi, bisa berakibat gagal panen lebih parah. Apalagi populasi tupai sangat cepat. (OL-13)
Baca Juga: Satu Mahasiswi KKN Untan Meninggal Terseret Banjir Bandang di Singkawang