POLITISI Partai Golkar, Dedi Mulyadi dinilai menjadi kandidat
potensial jika dicalonkan dalam Pemilu Gubernur Jawa Barat 2024.
Terlebih, peluang mantan bupati Purwakarta ini akan lebih besar jika
Gubernur Jawa Barat saat ini, Ridwan Kamil, tidak mencalonkan.
Hal ini disampaikan Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Bandung, Profesor Muradi saat pemaparan hasil survei
Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC), di Bandung, Senin (31/1).
Muradi menyebut, Dedi berpeluang besar memenangkan pilgub terutama jika
Ridwan Kamil tidak maju kembali.
Inipun diperkuat oleh hasil survei IPRC yang menempatkan Dedi pada
posisi kedua setelah Ridwan Kamil. Emil berada di peringkat 1 dengan
16,3%, lalu Dedi Mulyadi dengan 6,9%.
Tokoh lainnya jauh tertinggal dengan raihan 1,3%. Peluang Dedi ini, kata Muradi, diperbesar karena tidak ada sosok potensial lainnya di Partai Golkar Jawa Barat.
"Nama Dedi Mulyadi masih mendominasi. Dibandingkan dengan kandidat lain, tidak ada tokoh yang lebih besar dari Dedi Mulyadi.
Disinggung nama Daniel Mutaqien Syafiuddin, menurutnya sosok itu belum
cukup besar karena masih dianggap bersembunyi di bawah nama besar Irianto MS Syafiuddin alias Yance.
"Nama Dedi Mulyadi masih mendominasi, kalau untuk Daniel yang kuat itu bapaknya. Jadi masih butuh jam terbang dulu," katanya.
Lebih lanjut, Menurut Muradi, pergerakan Dedi Mulyadi di media sosial
sangat bagus, sehingga sampai saat ini nyaris tidak ada saingan di
internal Partai Golkar. "Salah satu faktornya itu," kata dia. (N-2)