KEMENTERIAN Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menggelar operasi pasar minyak goreng yang dilaksanakan di Pasar Kota I Salatiga, Jawa Tengah.
Operasi pasar murah minyak goreng mendapat sambutan dari warga, Yuli, 46, seorang pedagang gorengan di Salatiga berterima kasih kepada Menteri Koordinator Bidang Politik Airlangga Hartarto atas kebijakan minyak goreng satu harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Yuli mengatakan kebijakan minyak goreng yang dijual Rp14.000 per liter tersebut, sangat membantu pedagang kecil seperti dirinya.
"Terima kasih buat Pak Airlangga yang bisa meringankan beban rakyat. Alhamdulillah saya sebagai pedagang gorengan sangat senang bisa beli minyak goreng murah," ungkap Yuli di sela acara operasi pasar yang digelar di Pasar Kota I Salatiga, Sabtu (29/1).
Warga Kecamatan Tingkir Salatiga ini menceritakan, harga minyak goreng yang sempat melambung tinggi, telah berdampak terhadap usahanya.
Baca juga: Pemprov Jawa Barat Menggelar Pasar Murah Minyak Goreng di Kota Bandung
Ia mengaku sempat menaikkan harga dagangannya yang kemudian berdampak pada sepinya pembeli.
"Saya jualan ini ya, yang gak bisa dinaikin mah dinaikin sekarang, kayak kemarin itu Rp500-an kan sekarang Rp2.000 dapet 3 aja jarang yang beli mas," ujarnya.
Ia berharap kebijakan minyak goreng murah satu harga ini bisa diterapkan terus ke depannya dan menyeluruh hingga di pasar tradisonal.
"Iya, sering-seringlah ada kayak gini, biar bisa mengurangi beban rakyat miskin, menengah ke bawah," katanya.
Sementara itu dalam kesempatan operasi pasar di Salatiga, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan terus memantau untuk memastikan penerapan kebijakan stabilisasi harga minyak goreng.
Setelah kebijakan minyak goreng satu harga 14.000 per liter dengan disubsidi menggunakan dana BPDP KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit).
Kebijakan terbaru pemerintah juga telah menetapkan harga eceran tertinggi, minyak goreng curah Rp. 11.500, minyak goreng kemasan sederhana Rp. 13.500, dan minyak goreng kemasan premium Rp. 14.000.
Kebijakan mulai berlaku 1 Februari 2022 untuk memberi waktu untuk penyesuaian manajemen stok minyak goreng di tingkat pedagang hingga pengecer.
"Diharapkan satu Februari hargany bisa dicapai yang Rp14.000 untuk yang kemasan premium, kemudian Rp13.500 sederhana, dan yang curah Rp11.500," kata Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar ini memahami bahwa masyarakat sangat menunggu stabilitas harga di pasaran.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan menindak pihak-pihak yang tidak menjalankan kebijakan minyak goreng murah satu harga ini.
"Tentu pemerintah punya satgas pangan untuk mengambil tindakan apabila harganya tidak dipatuhi," ujar Airlangga.
Airlangga menambahkan selain minyak goreng, pemerintah juga akan melakukan kebijakan stabilisasi harga untuk bahan pokok lainnya.
"Ya, harga akan distabilkan. Salah satunya dimulai dari minyak goreng," pungkasnya.
Peninjauan harga bahan pokok dengan operasi pasar, sebelumnya juga dilakukan Airlangga Hartarto di sela kunjungan kerjanya di Bali, Bogor, Surabaya, dan Bintan. Hal ini dilakukan sebagai upaya memastikan ketersediaan sembako dengan harga yang terjangkau. (RO/OL-09)