PROFESOR Jamaluddin Jompa yang saat ini menjabat sebagai Dekan Sekolah Pascasarja Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, terpilih sebagai rektor Unhas priode 2022-2026, pada Pemilihan Rektor Unhas yang berlangsung terbuka, Kamis (27/1), di Ruang Senat Lantai 2 Rektorat Unhas. Ahli Biologi dan Ekologi kelautan itu unggul dari dari dua pesaingnya setelah memperebutkan 25 suara yang terdiri dari Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi yang punya 35% atau sembilan suara, satu suara dari Pemerintah Provinsi Sulsel, dan satu suara Ketua Ikatan Alumni Unhas yang tidak lain mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla.
Lalu tiga suara Majelsi Wali Amanat (WMA) Unhas yang diwakili Ketua WMA dan dua anggota yaitu Ketua Syafrudddin mantan Wakapolri, Chaerul Tanjung, dan Sofyan Wanandi. Kemudian 10 suara perwakilan unsur dosen dan satu suara dari unsur mahasiswa yang diwakili Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unhas Imam Mobilingo.
Prof Jamaluddin memperoleh 11 suata atau 44%, disusul Prof Budu yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran dengan 9 suara (36%), dan paling buncit Prof Farida Patittingi dengan 5 suara (20%). Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin, Ishaq Rahman, menyebutkan Prof Jamaluddin akan dilantik 28 April 2022 menggantikan Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu yang sudah menjabat selama dua periode sebagai Rektor Unhas.
Sebelumnya, Pemilihan Rektor Unhas diikuti delapan calon yaitu Dekan FaKultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prof Armin, Dekan Fakultas Kedokteran Prof Budu, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof Abdul Kadir, Dekan Fakultas Hukum Prof Farida Patittingi, Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas Prof Jamaluddin Jompa, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prof Indrianty, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Restu dan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Infrastruktur Prof Sumbangan Baja. "Melalui penjaringan awal, kedelapan calon dinyatakan lolos berkas administrasi dan masuk tahapan selanjutnya pemilihan tiga besar hingga pemilihan hari ini," sebut Ishaq, Kamis (27/1).
Baca juga: Balai KSDA Yogyakarta dan Kejari Gunungkidul Lepas Liarkan Dua Ekor Elang
Ketua MWA Unhas Syafruddin pun bersyukur semua proses pemillihan Rektor Unhas sudah berjalan sangat demokratis. Ini terbukti dengan selisih hasil suara pada pemilihan sangat sedikit. "Bisa dilihat, artinya ini tidak ada intervensi dari pihak mana pun. Pemilihan sesuai pemikiran dan hati nurani untuk menujdkan World Class University," pungkasnya. (OL-14)