Sebanyak 1.200 tanaman Andaliman ditanam di kawasan pertanian organik Taman Simalem Resort di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
Taman Simalem Resort merupakan kawasan wisata di sekitar Danau Toba yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Dari kawasan yang memiliki areal perkebunan seluas 206 hektare itu, hampir seluruh sudut permukaan Danau Toba bisa terlihat jelas.
Adapun areal pertanian yang menjadi lokasi penanaman Andaliman adalah milik PT Merek Indah Lestari (MIL). Penanaman ini berkat kerja sama antara perusahaan itu dengan The Bloom Andaliman Aristan Tea.
Kedua pihak memiliki pandangan yang sama bahwa sebagai tumbuhan ikonis
Danau Toba, Andaliman akan dapat ikut mengangkat Sumut sebagai provinsi
penghasil rempah organik terbesar di Tanah Air.
Andaliman juga dikenal dengan sebutan tuba atau itir-itir. Komoditas ini merupakan bumbu masak khas Asia yang berasal dari kulit luar buah beberapa jenis tumbuhan anggota marga Zanthoxylum. Rempah ini di Indonesia hanya dikenal untuk masakan Batak, sehingga kerap dinamai merica Batak.
Menurut Intan Damanik, Pimpinan The Bloom Andaliman Aristan Tea, penanaman Andaliman di kawasan Simalem Resort dilaksanakan di atas lahan seluas 3 hektare, mulai Sabtu (15/1). Hasil dari pananaman ini nantinya akan digunakan juga sebagai salah satu bahan baku pembuatan minuman Aristan Tea yang diproduksinya.
Intan mengatakan pihaknya pun telah mengajak masyarakat di kawasan Danau Toba untuk bekerja sama sebagai pemasok Andaliman untuk pembuatan Aristan Tea.
Dia yakin hasil budi daya Andaliman dari masyarakat sangat
diperlukan untuk peningkatan produksi dan pengembangan pemasaran hingga ke seluruh penjuru nusantara.
Pemilik PT MIL Edi Tanoto memastikan penanaman Andaliman ini dilaksanakan secara organik atau tanpa menggunakan pupuk kimia. Selain menanam sendiri, pihaknya juga bekerja sama dengan petani di sekitar kawasan Taman Simalem Resort.
"Selain untuk menjadi produk minuman teh, Andaliman juga bisa untuk bahan lain, seperti saos," pungkasnya. (N-2)
