PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut (Sumatera Bagian Utara) berhasil meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan sepanjang 2021 melalui program penilaian Proper yang diselenggarakan KLHK.
Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Asep Wicaksono Hadi mengatakan, pihaknya meraih tujuh penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) Hijau 2021 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). "Salah satu penghargaan Proper Hijau 2021 di lingkungan Pertamina Patra Niaga Sumbagut adalah untuk Fuel Terminal (FT) Medan Group," ungkapnya, Sabtu (1/1).
Proper Hijau selanjutnya untuk FT Sei Siak, diikuti FT Pematang Siantar, FT Lhokseumawe dan untuk Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung. Kemudian untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau dan DPPU Hang Nadim.
Menurut Asep, ini merupakan salah satu capaian keberhasilan perusahaan dalam mengelola lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program CSR. Terlebih, jumlah penghargaan Proper Hijau yang diperoleh pada 2021 lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Manager HSSE Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Andri Prasetyanto mengatakan, pada 2020 pihaknya masih mendapat empat penghargaan Proper Hijau. Itu berarti Pertamina Patra Niaga Sumbagut berhasil memertahankannya dan menambah tiga lagi penghargaan Proper Hijau pada tahun ini.
Selain tujuh Proper Hijau, Pertamina Patra Niaga Sumbagut juga meraih tujuh penghargaan Proper Biru. Yakni untuk FT Sabang, FT Krueng Raya, FT Meulaboh, FT Gunung Sitoli, FT Simeulue, FT Kisaran dan IT Dumai.
Bertambahnya Proper Hijau ini, menurut dia, akan melecut semangat Pertamina Patra Niaga meningkatkan kualitas program CSR, terutama yang fokus pada pemberdayaan masyarakat. Mereka juga akan mempererat kolaborasi dengan masyarakat untuk menciptakan perubahan yang berdampak positif dan berkelanjutan.
Penilaian Proper oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dilakukan berdasarkan beberapa indikator. Di antaranya pelaksanaan life cycle assesment, reduksi emisi dan gas rumah kaca serta pengolahan limbah non B3. Kemudian pemberdayaan masyarakat, tanggap bencana dan inovasi sosial, efisiensi energi konservasi air serta perlindungan keanekaragaman hayati. (OL-15)