18 November 2021, 06:55 WIB

Bali Desak Pemerintah agar Karantina Turis Asing Sehari Saja


Arnoldus Dhae |

PARA pelaku pariwisata Bali terus meminta kepada pemerintah agar lama karantina bagi wisatawan asing yang datang ke Bali cukup satu hari. Sebelumnya syarat wisatawan asing ke Bali harus dikarantina selama 3 hari dan hal ini dinilai terlalu berat. Ini yang menyebabkan pariwisata di Bali sulit bangkit di tengah pandemi Covid-19.

Mengakomodir permintaan para pelaku pariwisata tersebut, Gubernur Bali I Wayan Koster juga sudah menyampaikan aspirasi tersebut ke pemerintah pusat namun hingga saat ini belum bisa direalisasikan karena syarat tersebut masih diberlakukan.

Kali ini, permintaan Gubernur Bali Wayan Koster terkait pemangkasan masa karantina bagi wisatawan macana negara yang datang ke Bali menjadi satu hari, mendapat dukungan dari Anggota Komisi XI DPR RI I Ketut Kariasa Adnyana.

Pemangkasan masa karantina ini agar wisatawan mancanegara bisa lebih dipermudah dalam akses masuk ke Pulau Bali, dan juga untuk keberlangsungan pariwisata yang sudah hampir dua tahun mati suri akibat pandemi covid-19. Kariasa menyampaikan bahwa dirinya telah menyampaikan usulan gubernur itu kepada pemerintah pusat.

Usulan itu pun ungkap Kariasa hingga saat ini masih dipertimbangkan, agar tidak kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Bali. "Usulan sudah kami sampaikan kepada Satgas nasional. Awalnya Gubernur ingin kalau Wisman sudah divaksin dan tes PCR-nya sudah negatif, tidak perlu lagi karantina. Lebih ekstrim lagi itu. Pemerintah pusat masih mempertimbangkan, karena dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus apabila karantina wisman ini dilonggarkan. Terlebih di Bali kan akan ada event-event nasional dan internasional," ucapnya, Kamis (18/11).

Sementara terkait petunjuk teknis vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 12 tahun, Kariasa juga mengaku telah mendorong Kementerian Kesehatan RI untuk segera mengeluarkannya. "Vaksin untuk anak itu juga sangat efektif untuk
pengendalian Covid. Meski tertular Covid, tapi gejalanya tidak sampai parah kecuali punya komorbid," imbuhnya.

Ditambahkannya bahwa saat ini vaksinasi dosis pertama di Bali sudah mencapai angka di atas 100 persen, dan dosis vaksin kedua sudah mencapai angka diatas 87 persen. Ini artinya sudah memenuhi capaian herd imunnity atau kekebalan komunal bagi masyarakat.

"Saat ini kita genjot vaksinasi untuk para lansia dan juga masyarakat atau kaum disabilitas yang masih kurang. Bila perlu mereka dijemput bola dan diberikan bantuan sembako agar target tuntas vaksinasi bagi lansia dan juga kaum disabilitas bisa selesai terlaksana," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Sofyan Djalil Akui Ada Pegawai ATR/BPN yang Terlibat Mafia Tanah

 

BERITA TERKAIT