04 November 2021, 12:00 WIB

Menter SYL Dapat Gelar Adat Sinatria Tatanen Nusantara


Naviandri |

SEJUMLAH kelompok masyarakat adat Sunda yang tergabung dalam Barisan Olot Masyarakat Adat Jawa Barat (Jabar), memberikan gelar Sinatria Tatanen Nusantara kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Penganugerahan gelar Sinatria Tatanen Nusantara diadakan di Daerah Pasir Impun, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (3/11).

Sekjen Barisan Olot Masyarakat Adat Jabar, Eka Santoso melalui keterangannya Kamis (4/11) mengatakan, SYL dianggap berhasil mengembalikan kejayaan pertanian di Indonesia, terutama saat Indonesia diterjang pandemi Covid-19. Olot-olot Sunda para sepuh setuju kalau beliau menjadi warga kehormatan adat, artinya pak menteri ini orang sangat konsisten dalam sikap dan perbuatan, sehingga saya jamin  beliau akan menjaga alam ini.

Eka menambahkan masyarakat adat sunda percaya SYL merupakan pejabat negara yang punya cita-cita luhur atas keselarasan alam semesta.

Baginya, SYL mampu mengangkat harkat dan martabat semua orang di Indonesia melalui swasembada pangan. Masyarakat adat juga percaya kalau SYL adalah pejuang yang tangguh dan pahlawan ketahanan pangan. Karena itu masyarakat adat sebagai benteng terakhir ketahanan pangan harus bisa menjaganya. Semoga ke depan bisa menjadi catatan penting yang bisa didelegasikan kepada semua pihak.

Menteri Pertaniaan SYL yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, dia bangga dan setuju bahwa masyarakat adat adalah benteng terakhir ketahanan pangan Indonesia. Dengan kearifan lokalnya SYL percaya dan setuju bahwa pemangku adat adalah bagian penting, benteng terakhir menjaga ketahanan pangan.

"Indonesia mampu bertahan dan mampu menjaga ketahanan pangan saat pandemi menerjang semua negara di dunia. Namun, dia mengingatkan bahwa ancaman terhadap ketahanan pangan bukan hanya pandemi Covid-19," jelasnya.

Hari ini pemangku adat Sunda, kata SYL. akan turun tangan untuk memperkuat ketahanan pangan yang ada di Indonesia menghadapi cuaca ekstrim, la-nina, banjir, dan kelebihan air yang ada.  Dia berjanji memberikan dukungan support semaksimal mungkin, melalui bantuan pengembangan pertanian, baik edukasi maupun lainnya.

"Kementerian pertanian akan melakukan backup semaksimal mungkin agar minimal mengedukasi meraka untuk siap menghadapi tantangan cuaca. Saya senang hampir semua pemangku adat turun tangan, tentu akan bersama sama dengan dinas pertanian kabupaten/kota yang ada,"ucapnya.

SYL  juga berharap meski cuaca ekstrim, produktifitas pertanian bisa tetap terjaga dengan baik. Ini sesuai arahan Presiden Jokowi, pihaknya juga sudah mempersiapkan bantuan permodalan seperti KUR dan pelatihan bagi petani, sebagai upaya peningkatan hasil pertanian yang lebih baik.

"Agar produktivitas pertanian tetap bisa terjaga dengan baik,  tentu saja kita sudah sediakan KUR dan pelatihan," katanya lagi.(OL-13)

Baca Juga: Rombongan Dekan Fakultas Peternakan UGM Alami Kecelakaan di Cipali

 

BERITA TERKAIT