02 November 2021, 18:18 WIB

Muncul Klaster Covid-19 Pendidikan, PTM Di Kota Semarang Dihentikan


Akhmad Safuan |

PULUHAN siswa dari berbagai sekolah di Kota Semarang, Jawa tengah terkonfirmasi covid-19. Akibatnya, pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan hingga dua pekan mendatang sebagai antisipasi terjadinya kasus lebih besar.

Berdasarkan data diterima dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, puluhan siswa di beberapa sekolah terkonfirmasi covid-19 berdasarkan hasil testing dilakukan secara acak yakni SMK Mataram Semarang 5 siswa, SMAN 3 Semarang 4 siswa, SMAN 4 Semarang, 1 siswa, SMPN 40 Semarang 3 siswa, SMPN 30 Semarang 5 siswa, SMP Maria Goret, MI Pancakarya 3 siswa, MI Nasrul Fajar 2 siswa, MI Miftahushibiyan 1 siswa, SD 1 Islam Sultan Agung 1 siswa, SDN Krapyak 1 siswa, SD Gemah 1 siswa, dan SD Muktiharjo Kidul 1 siswa. Lalu SD 2 Ngesrep 1 siswa, SD 3 Gebangsari 1 siswa, SDN 2 Bringin 1 siswa, SD Kanisius Bringin 1 siswa, SD Darul Hasanah 2 siswa, SD 2 Bernardus 5 siswa dan Ponpes Roudhatul Qur'an 2 siswa.

"Sebagai langkah antisipasi terjadinya penyebaran lebih luas, maka siswa tersebut dilakukan perawatan dan isolasi serta untuk sementara PTM dihentikan dan kembali ke daging," kata Kepala Disdik Kota Semarang Gunawan Saptogiri.

Ditemukannya puluhan siswa di sejumlah sekolah terpapar covid-19, ungkap Gunawan Saptogiri, setelah pihak dinas kesehatan dan dinas pendidikan melakukan testing secara acak guna deteksi dini, setelah diketahui terkonfirmasi maka selanjutnya dilakukan penelusuran namun hasilnya negatif.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikonfirmasi terkait munculnya klaster covid-19 di dunia pendidikan di Kota Semarang mengatakan telah memerintahkan untuk dilakukan penghentian PTM hingga dua pekan mendatang agar tidak terjadi penyebaran dan dilakukan sterilisasi di sekolah tersebut.

"Hentikan sementara PTM dI sekolah yang diketahui ada siswa terkonfirmasi covid-19 agar tidak terjadi penyebaran lebih luas dan dapat dilakukan penanganan cepat," ujar Ganjar Pranowo. (OL-15)

BERITA TERKAIT