27 October 2021, 18:57 WIB

BBKSDA Riau Lakukan Pengobatan Gajah Liar Di Indragiri Hulu


Rudi Kurniawansyah |

TIM gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Balai Taman Nasional Tesso Nilo (BTNTN) dan Yayasan TNTN melakukan pengobatan terhadap seekor gajah betina liar di Desa Pontian Mekar SP 4, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Gajah tersebut ditemukan warga dalam kondisi sakit.

Plt Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara mengatakan kronologis bermula pada Kamis (21/10), tim Seksi Konservasi Wilayah I, Pangkalan Kerinci menerima laporan ada seekor gajah liar memasuki perkebunan sawit dalam kondisi sakit di sekitar kawasan TNTN di Desa Pontian Mekar SP 4, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu. Keesokan harinya, tim Resort Kerumutan Selatan telah berada di lokasi untuk melakukan pengecekan lapangan.

"Tim bersama Kades Pontian Mekar dan masyarakat menemukan seekor gajah liar dewasa betina, kurus, dan dalam kondisi lemas. Di sekitar lokasi ditemukan muntahan dari gajah batang tersebut. Tim segera melaporkan hasil investigasi lapangan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis terhadap gajah tersebut," kata Plt. Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara, Rabu (27/10).

Ia menjelaskan, pihaknya segera memerintahkan tim medis melakukan tindakan dan berkoordinasi dengan Balai TNTN. Sementara tim di lapangan bersama masyarakat melakukan penjagaan dan pemantauan terhadap satwa tersebut sambil menunggu tim medis BBKSDA Riau dan Tim Balai TNTN datang.

Kemudian, lanjutnya, pada Sabtu (23/10), setelah tim medis BBKSDA Riau dan tim Balai TNTN sampai di lokasi, tim gabungan segera melakukan pengobatan. Dari hasil identifikasi dan pemeriksaan diketahui gajah liar berjenis kelamin betina, umur sekitar 30 tahun, tinggi 217 cm dan berat badan lebih kurang 2 ton, kurus, kurang nafsu makan, mengalami radang atau pembekakan dan luka terbuka pada bagian organ reproduksi luar yang telah ada larva atau ulat di bagian tersebut.

"Upaya yang dilakukan adalah pembersihan luka dan pemberian obat topikal pada daerah luka, pengambilan sampel darah untuk mengetahui kondisi kesehatan gajah secara umum, dan sampel darah akan dikirim ke laboratorium. Setelah dilakukan pengobatan, Tim medis segera menyadarkan satwa dan melepasliarkan kembali ke habitatnya sambil melakukan pemantauan dan pengamatan pergerakan satwa untuk mengetahui kondisi selanjutnya. Gajah terlihat bergerak lebih gesit dari sebelum pengobatan," jelas Fifin.

Ia mengungkapkan, pada Senin (25/10), tim patroli Yayasan TNTN dari Desa Lubuk Kembang Bunga berpatroli untuk mengetahui kondisi gajah betina yang telah diobati oleh Tim medis Balai BBKSDA Riau. Namun tim tidak menjumpai tanda-tanda terbaru dari gajah liar tersebut dari titik pengobatan.

Berdasarkan informasi warga, gajah liar tersebut sudah mengarah ke hutan tersisa kawasan Balai TNTN sekitar Bukit Apolo dan pondok Kompe. "Selanjutnya tim akan melakukan pemantauan kembali untuk memastikan gajah liar tersebut benar-benar pulih dan aman serta kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Teso Nilo," pungkasnya. (OL-15)

 

BERITA TERKAIT