18 October 2021, 20:16 WIB

Klaster Covid-19 Muncul, PTM Di Beberapa Sekolah di Solo Dihentika


Widjajadi |

SEJUMLAH klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Solo Jawa Tengah terjadi. Sedikitya, 46 siswa terpapar positif dari hasil tes acak PCR pada pertengahan Oktober lalu.

Ketua Satgas Covid-Kota Solo, Ahyani menyatakan, berdasar arahan Kemenkes, sejak daerah ditetapkan sebagai PPKM Level 2, maka pelaksanaan PTM dilakukan pengetatan dengan pemeriksaan PCR secara acak. Selama dua pekan pelaksanaan PTM, pada pertengahan Oktober di SD Kristen Manahan saat di lakukan PCR oleh tim Dinkes Kota, ditemukan 32 siswa positif Covid-19.

Sedangkan di SDN Mangkubumen Kidul, dari tes PCR secara acak ditemukan seorang siswa positif. Sedang di SDN Danukusuman ditemukan 11 kasus positif, terdiri 10 siswa dan seorang guru. Kemudian di SDN Semanggi Lor ditemukan kasus 2 siswa positif. Lalu SD Al Islam 1 Jamsaren satu orang juga ditemukan positif.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa usai rakor covid-19 mengatakan ada sejumlah sekolah yang kedapatan ditemukan kasus COVID-19 saat berlangsung Pembelajaran Tatap Muka (PTM). "Ada sejumlah sekolah yang kita tutup selama 30 hari setelah ada temuan kasus Covid-19 usai dilakukan dua kali tracking," ujarnya dia usai rapat evaluasi PPKM Level 2 di Balai Kota, Senin (18/10).

Ia mengatakan semua siswa yang positif di SD Kristen Manahan itu sebagian besar merupakan warga Kabupaten Karanganyar. "Pemkot Solo akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Karanganyar terkait tracking pada orang tua dan keluarga siswa," imbuh dia.

Terpisah Wali Kota Gibran Rakabuming Raka tidak menampik bahwa telah terjadi kasus klaster PTM Terbatas. Ia menindaklanjuti temuan itu dengan menggelar rapat dengan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda).

"Sekolah yang ada temuan kasus kami tutup sementara selama satu bulan. Standarnya ditutup dua minggu, tapi ada perlakuan khusus karena banyak siswa positif saat PTM," tegas Gibran. (OL-15))

 

BERITA TERKAIT