PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Sugianto Sabran terus melakukan inovasi dan terobosan dalam upaya pemerataan pembangunan, baik dari segi infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan. Hal ini dilakukan tak lain agar kesejahteraan dan perekonomian rakyat terus meningkat.
Salah satu program yang terus digalakkan ialah penyediaan rumah layak huni di Provinsi Kalimantan Tengah. Menurut Gubernur, keterbatasan anggaran di Pemprov Kalimantan Tengah tidak menyurutkan semangat pemerataan pembangunan di ‘Bumi Tambun Bungai’ ini. Pihaknya telah melakukan langkah-langkah strategis serta berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah pusat perihal anggaran.
"Penyediaan rumah layak huni dalam rangka untuk memastikan masyarakat Kalimantan Tengah dapat menikmati kehidupan yang layak," ujar Sugianto dalam keterangan resminya, Jumat (1/10).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), persentase Rumah Layak Huni di Provinsi Kalimantan Tengah cenderung meningkat sejak 2017 hingga 2021.
Rinciannya, pada 2017 meningkat 42,17%, 2018 meningkat 43,79 %, 2019 meningkat 47,90%, dan pada 2020 meningkat 51,97%.
Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat mengingat perhatian yang terus dicurahkan Gubernur Sugianto Sabran dalam hal peningkatan dan pemerataan pembangunan di Kalimantan Tengah.
Pada 2021 ini, misalnya, walaupun kondisi pandemi covid-19 belum berakhir, Pemprov Kalimantan Tengah tetap akan membangun 750 unit rumah dengan anggaran Rp15 miliar untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sebanyak 750 unit rumah ini tersebar di 10 kabupaten dan 1 kota, di antaranya ialah Kota Palangka Raya (Kecamatan Pahandut) sebanyak 65 unit, Kabupaten Katingan (Kecamatan Katingan Tengah dan Mendawai) sebanyak 70 unit, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kecamatan Pangkalan Lada) sebanyak 65 unit, Kabupaten Pulang Pisau (Kecamatan Kahayan Hilir) sebanyak 75 unit, serta Kabupaten Barito Selatan (Kecamatan Dusun Selatan dan Karau Kuala) sebanyak 60 unit.
Selanjutnya, Kabupaten Gunung Mas (Kecamatan Kurun) sebanyak 75 unit, Kabupaten Murung Raya (Kecamatan Sumber Barito, Tanah Siang Selatan, Murung) sebanyak 90 unit, Kabupaten Barito Utara (Kecamatan Teweh Baru dan Teweh Selatan) sebanyak 60 unit, Kabupaten Sukamara (Kecamatan Balai Riam) sebanyak 65 unit, Kabupaten Lamandau (Kecamatan Sematu Jaya Menthobi Raya, dan Belantikan Raya) sebanyak 60 unit, dan Kabupaten Seruyan (Kecamatan Seruyan Hilir Timur) sebanyak 65 unit.
Beberapa permasalahan yang dialami dalam kegiatan Bedah Rumah ini antara lain kendala swadaya. Artinya, pemenuhan swadaya penerima bantuan mengalami kendala berupa kesulitan dalam distribusi bahan material dan terdampak pandemi covid-19.
Walaupun demikian, saat ini bedah rumah sebanyak 613 unit dari target 750 unit rumah telah selesai dilaksanakan. Sementara itu, progres 137 unit lainnya telah mencapai dan melebihi 30%.
Tepat sasaran
Pada berbagai kesempatan, Gubernur Sugianto Sabran terus mengingatkan bahwa program bedah rumah harus tepat sasaran dan tepat manfaat. Perbaikan rumah menjadi rumah layak huni ini diperuntukkan bagi MBR yang tersebar di wilayah kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah.
Dalam kurun waktu 5 tahun dari 2017 hingga 2021, program bedah rumah di Provinsi Kalimantan Tengah berhasil meningkatkan jumlah rumah layak huni sebanyak 14.249 unit, antara lain pada 2017 sebanyak 2.000 unit dengan anggaran Rp29.612.500.000, 2018 sebanyak 3.500 unit dengan anggaran Rp52.500.000.000, 2019 sebanyak 4.000 unit dengan anggaran Rp70.000.000.000, 2020 sebanyak 3.999 unit dengan anggaran Rp69.982.500.000, dan 2021 sebanyak 750 unit dengan anggaran Rp15.000.000.000.
Di sisi lain, Gubernur juga fokus untuk memperhatikan veteran pejuang dan janda pejuang yang belum memiliki tempat tinggal layak huni. Pemprov Kalimantan Tengah melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan telah melaksanakan kegiatan bedah rumah berupa rehab rumah bagi veteran dan janda pejuang, yakni bantuan/hibah perbaikan rumah dari pemprov sebagai penghargaan kepada mereka.
"Veteran pejuang telah mengorbankan harta bahkan nyawa, inilah kewajiban kita sebagai penerus memberikan apresiasi kepada mereka dengan memberikan kehidupan yang layak," tegas Sugianto.
Melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Pemprov Kalimantan Tengah telah melaksanakan kegiatan bedah rumah berupa rehab rumah bagi veteran dan janda pejuang, dengan total hibah 70 unit rumah. Rinciannya, penerima hibah bagi veteran sebanyak 56 orang dan janda pejuang sebanyak 14 orang dengan total anggaran Rp1.669.500.000.
Gubernur menyampaikan presentase rumah layak huni di Kalimantan Tengah dari tahun ke tahun akan terus ditingkatkan. Hal ini antara lain dilakukan dengan upaya mandiri pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota melalui APBD dan DAK, serta dengan upaya koordinasi dan sinkronisasi yang dilakukan Pemprov Kalimantan Tengah dengan pemerintah pusat melalui kegiatan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS).
Selain itu, katanya, upaya penyediaan rumah layak huni di Kalimantan Tengah juga didukung oleh pihak pengembang melalui DPD REI Provinsi Kalimantan Tengah. REI Kalteng sendiri telah membangun rumah sebanyak 7.596 unit.
Percepatan infrastruktur
Selain rumah layak huni, Gubernur Sugianto Sabran juga terus meninjau beberapa wilayah di Kalimantan Tengah. Hal ini dilakukan untuk memastikan percepatan pencapaian pembangunan infrastruktur yang merata di setiap daerah sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sugianto memastikan pembangunan infrastruktur tetap terus dilakukan sehingga kuantitas dan kualitas infrastruktur, khususnya penyediaan jalan agar aksesibilitas dapat dirasakan seluruh masyarakat.
"Dengan adanya aksesibilitas yang baik di wilayah Kalimantan Tengah, mobilitas masyarakat menjadi tidak terhambat dan kegiatan ekonomi serta bisnis dapat dilakukan dengan efisien," katanya usai peninjauan di daerah, akhir September lalu.
Ia menyatakan peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang merata pada setiap daerah akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang signifikan.
“Selama pandemi covid-19 hampir seluruh aspek kehidupan terdampak akibat adanya pandemi yang hingga saat ini belum kunjung usai. Namun, dengan semangat Isen Mulang, saya mengajak seluruh elemen masyarakat di Kalimantan Tengah untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid-19 yang hampir dua tahun melanda di seluruh provinsi tidak terkecuali Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Gubernur dua periode ini menuturkan pihaknya terus berupaya memberikan dukungan kebijakan Presiden Joko Widodo dalam hal pemulihan ekonomi nasional (PEN). Menurutnya, kebijakan-kebijakan tersebut harus disosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat dalam rangka memulihkan kembali ekonomi nasional.
“Kalimantan Tengah ini sangat kaya, tetapi kita mau atau tidak untuk mengelola dan menggali potensinya. Kalau sudah dikelola, kemudian mau tidak kita memeliharanya untuk kelangsungan di masa yang akan datang,” tutur Sugianto Sabran.
Melebihi target nasional
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Tengah Shalahuddin menyebutkan realisasi pembangunan infrastruktur jalan di provinsi setempat telah melebihi target nasional.
"Untuk target nasional, angka kemantapan jalan adalah 72%. Sementara Provinsi Kalimantan Tengah sekarang ini, kemantapan jalan berada pada angka 85%-87%. Ini yang terus dipertahankan," katanya di Palangka Raya, baru-baru ini.
Salahuddin menjelaskan walau terdapat beberapa anggaran pembangunan yang dialihkan untuk penanganan covid-19, pihaknya terus berupaya untuk mempertahankan kondisi infrastruktur jalan yang telah dibangun dengan melakukan pemeliharaan secara berkala.
"Ini semua pembangunan dilakukan melalui program perencanaan Pemprov Kalimantan Tengah. Kami berharap, mudah-mudahan pandemi segera selesai dan pembangunan berjalan dengan baik tidak terkendala," pungkas Shalahuddin. (Ifa/SS/RO/S3-25)