27 August 2021, 15:55 WIB

Dukung Kebangkitan Rempah-rempah, JHL Kembangkan Vanili di Banten


Mediaindonesiaa.com |

DI masa lalu Indonesia pernah dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah. Tidak mengherankan jika kepulauan Nusantara menjadi rebutan negara-negara penjajah.

Sayangnya, pesona rempah-rempah Nusantara seperti pudar. Itu sebabnya untuk membangkitkan kembali kejayaan rempah-rempah, pada 2019 silam Presiden RI Joko Widodo mengajak rakyat untuk kembali mengembalikan kejayaan rempah nusantara dengan cara melakukan investasi yang serius.

Baca juga: Potensi Rempah-Rempah dari Maluku

Sebagai salah satu rempah utama dunia adalah Vanili dan saat ini nilai ekspor Vanili Indonesia masih kecil jauh menurun di banding era 1970–1980 dengan areal wilayah kebun yang terpencar-pencar di seluruh Nusantara.  Hal itu mengakibatkan kendala dalam menjaga kualitas dan kontinuitas.

Untuk menyambut gagasan Presiden itu, JHL Group memulai kegiatannya di wilayah Tanjung Lesung Panimbang, Banten pada Jumat (27/8).  Investasi itu juga sebagai bukti janji Jerry Hermawan Lo pemilik JHL Group dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Tanjung Lesung Panimbang dan sekitarnya. Apalagi ia telah berdagang hasil bumi dan kebutuhan sehari hari sampai ke pelosok sejak lebih 40 tahun yang lalu.

JHL Group telah mengembangkan sayap bisnisnya pada sektor perhotelan, kawasan wisata di Bali dan Bogor, properti, otomotif, agro industri serta  pertambangan.  Di Tanjung Lesung Banten,  JHL Group melalui anak usahanya PT. Persaudaraan Anak Bangsa (PAB) membangun perkebunan dan pengolahan Vanili serta rempah lainnya  dan melalui anak usahanya PT Jaya Hunian Lestari (JHL)  membangun kawasan Villa-Vanilli (ViVa) dan melalui PT JSI Resort membangun membangun kawasan resort wisata laut.  

Menurut Direktur Utama PT Persaudaraan Anak Bangsa Proyeksi, Ir. Johan Sembiring Brahmana, investasi yang akan dikeluarkan untuk ini mencapai  trilyunan   dengan potensi pendapatan ekspor mencapai Puluhan Trilyun selama 10  tahun dari perkebunan Vanili. "PAB membangun kebun pembibitan, pabrik media tanam, perkebunan vanili, pengolahan dan Pendidikan Vokasi Petani Rempah yang diharapkan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor dan Universitas Tirtayasa Banten," katanya.  

PAB, kata Johan direncanakan menjadi Pusat Riset dan Pengembangan Vanili Indonesia untuk teknologi budidaya dan pengolahan Vanili di Indonesia. "Selama ini PAB  telah  menyerap hasil panen petani vanili dari seluruh Indonesia dan mengolahnya di Kabupaten Tangerang.  Perusahaan telah menjalin kerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah (Balittro) di Bogor dan akan melanjutkan kerjasamanya sehingga perusahaan mendapat sertifikat sebagai kebun pembibitan yang bersertifikasi."

Dalam kawasan 200 ha itu dengan memanfaatkan kontur perbukitan, JHL juga membangun sejumlah villa di Kawasan Agro Wisata Rempah untuk pariwisata yang telah berkembang di Tanjung Lesung.  Kawasan ini juga akan memiliki hotel dan resort serta wisata laut lainnya.  Untuk itu disiapkan investasi mencapai puluhan trilyun selama 7 tahun ke depan dan akan menyerap tenaga kerja mencapai 5000 orang.

Sebagai pembukaan investasi ini pihak perusahaan telah melaksanakan vaksinasi bekerjasama dengan Puskemas Panimbang dan Kecamatan Panimbang bersama pembagian sembako selama 4 hari berturut turut yang melibatkan ribuan masyarakat yang berada di Kecamatan Panimbang Tanjung Lesung serta mengangkat seratus  anak asuh yang akan mendapat bantuan uang pendidikan setiap bulan.
Menyudahi pembicaraan Jerry menyampaikan  harapan bahwa melalui kemudahan yang tertuang dalam UU Cipta Kerja yang telah dikeluarkan DPR RI dan Pemerintah Pusat dapat menarik investasi bagi investor lain dan Pemkab Pandeglang serta Pemprov Banten melaksanakannya dengan baik. (RO/A-1)

BERITA TERKAIT