LINGKUNGAN hidup merupakan aspek yang penting dalam kehidupan manusia, ekosistem yang terjaga juga sangat penting bagi keberlangsungan hidup flora dan fauna.
Hal itu yang menjadi komitmen PT Timah Tbk, dalam menerapkan perlindungan, pengelolaan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. Khususnya dalam Unit Metalurgi (Unmet) Muntok, demikian disampaikan Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, di Babel, Senin (5/7).
Anggi menjelaskan, hutan kota yang terletak di Unmet Muntok seluas 2,2 hektar dikelola langsung oleh PT Timah, selain sebagai hutan kota kawasan ini juga sekaligus taman koleksi berbagai jenis flora. "Hutan kota Unmet Muntok juga merupakan habitat beranekaragam jenis fauna yang memiliki peran penting bagi keseimbangan ekosistem di dalamnya, "kata Anggi.
Tak sekadar mengelola, lanjut Anggi, perusahaan plat merah itu juga melakukan pemantuan khusus di Hutan Kota diantaranya melakukan pengukuran biomassa. Hal ini bertujuan untuk efektivitas dan kontribusi serapan karbon di udara dalam rangka pengendalian pencemaran.
Berdasarkan monitoring dan evaluasi di Hutan Kota Muntok yang telah dilakukan penghitungan biomassa maupun karbon pada pancang, tiang dan pohon diketahui total biomasa sebesar 408 ton/tahun, total stok karbon 192 ton/tahun, total serapan CO2 704 ton/tahun.
"Keberadaan Hutan Kota di kawasan PT Timah-Unmet Muntok memberikan kontribusi yang cukup besar untuk mengurangi emisi dari gas CO2. Adanya tumbuhan sebagai penyimpan karbon menyebabkan konsentrasi karbon dioksida menurun. Oleh karena itu, keberadaan hutan kota di kawasan PT Timah Tbk-Unmet Muntok harus tetap terjaga dan terpelihara dengan baik," ujarnya.
Ia menyebutkan. Di kawasan Hutan Kota Muntok ini terdapat 51 jenis flora yang terdiri dari 26 jenis burung, 9 jenis serangga, 13 jenis hewan melata, dan tiga jenis mamalia. Di Hutan Kota ini juga terdapat satwa yang dilindungi yaitu elang Bondol dan Sikep-madu Asia.
Berdasarkan hasil inventarisasi fauna yang dilakukan pada 2013, 2019 dan 2020 secara umum menunjukkan adanya kenaikan jumlah setiap taksa. Hal ini membuktikan bahwa Hutan Kota Muntok mampu menyediakan habitat yang baik secara ekologi bagi keberadaan mamalia, burung dan herpetofauna yang ditemukan. Namun, pada taksa burung diperoleh hasil peningkatan jenis yang signifikan.
"Tahun 2013 hanya ditemukan 14, kemudian pada 2019 dalam tempo lima tahun ditemukan 19 jenis. Adanya peningkatakn jumlah jenis yang ditemukan sebesar lima jenis baru pada tahun 2019. Pada tahun 2020 dilakukan monitoring kembali ditemukan 26 jenis. Hal ini membuktikan adanya penambahan tujuh jenis baru," ucap dia.
Berdasarkan hasil inventarisasi di Hutan Kota PT Timah-Unmet Muntok ditemukan sebanyak 61 jenis flora dan 34 famili dengan total individu sebanyak 1.618. Jenis tumbuhan yang memiliki jumlah individu terbanyak yaitu karet (Hevea Braziliensis) sebanyak 311, Jelutung (Dyera costulata) sebanyak 170 dan ubar (syzigium cerina) sebanyak 167.
Keberagaman flora dan fauna di Hutan Kota PT Timah - Unmet Muntok dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2019 mengalami peningkatan jumlah jenis. Selain itu juga, adanya peningkatan indeks keanekaragaman dari semua taksa yang dikaji. Hutan Kota Unmet Muntok juga memiliki valuasi ekonomi diantaranya potensi kayu dengan volume 487 meter kubik dengan nilai Rp1 miliar lebih, serapan karbon 703,76 ton dengan nilai Rp10,5 juta, potensi getah, ekstrak daun dan buah senilai Rp301 juta, dan fauna dan nilai warisan spesies dilindungi yang terdiri 175 individu dengan nilai Rp33,8 juta. Total nilai valuasi ekonomi di Hutan Kota Muntok sebesar Rp1,3 miliar.
Hutan Kota Unmet juga menjadi salah satu titik pantau penilaian adipura Kabupaten Bangka Barat. Sehingga PT Timah melakukan perawatan, pemeliharaan, pembersihan dan perlindungan ekosistem, serta pendidikan lingkungan.
Bupati Bangka Barat Sukirman mengapresiasi upaya PT Timah dalam mengelola Hutan Kota Muntok dalam menjaga ekosistem keaneragaman hayati dan juga lingkungan. "lhamdullillah PT Timah sangat peduli dan bertanggungjawab dalam rangka melestarikan lingkungan hidup bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Bangka Barat selama ini," katanya.
Menurutnya, dengan pengelolaan hutan kota Unmet ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lainnya dalam melaksanakan tanggungjawab lingkungan. "Hutan kota hanyalah contoh kecil, harapan kami terus dipertahakankan agar bisa jadi contoh dan model bagi perusahaan lain," katanya.
Menurutnya, sejauh ini sinergi dan kolaborasi PT Timah Tbk dengan Pemkab Bangka Barat tidak hanya dalam pengelolaan tanggungjawab lingkungan, namun dari sisi CSR yang juga terus dijalankan.
"Dapat kita lihat program CSR yang sudah diimplementasikan bagi kemajuan Pemkab Bangka Barat, ini harus dipertahakan, terimakasih PT Timah," tutupnya.(OL-13)
Baca Juga: Hari Terakhir, Jaksa Didesak Ajukan Kasasi atas Banding Pinangki