PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, meluncurkan Sistem Monitoring Evaluasi dan Koordinasi Elpiji Tiga Kilo (Si Melon Ijo) berbasis teknologi dan dalam jaringan (daring). Keberadaan aplikasi itu memudahkan dan mempercepat pemantauan distribusi elpiji bersubsidi.
''Saat ini pengendalian berkaitan dengan elpiji tabung 3 kg sangat penting, bukan hanya untuk melihat sebaran dan monitoring, tapi yang terpenting bagaimana pangkalan-pangkalan tadi berlaku sesuai dengan peraturan,'' tegas Wali Kota Malang Sutiaji, Senin (7/6).
Inovasi yang dihadirkan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi ini sekaligus mengolaborasikan Pemkot Malang, Pertamina dan Hiswanamigas. Bahkan, dalam teknologi pemantauan daring itu dilengkapi sistem pengaduan dan sinergi para pemangku kepentingan.
Baca Juga: JPU Bersikukuh Terdakwa Produsen Gas Melon tak Sesuai SNI Salah
Dengan hadirnya Si Melon Ijo di masyarakat, harapannya agar distribusi elpiji 3 kg bersubsidi tepat sasaran. Selain itu bisa mencegah terjadinya penimbunan elpiji, fluktuasi harga, distribusi yang tidak tepat sasaran maupun kelangkaan ketersediaan elpiji 3 Kg.
''Kita tahu bahwa yang memanfaatkan tabung hijau ini khusus orang-orang tertentu. Dengan aplikasi ini goalnya kan agar hak-hak masyarakat tidak dikurangi,'' katanya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Malang Diah Ayu Kusumadewi menyatakan aplikasi Si Melon Ijo akan menyasar 20 agen elpiji dan 601 pangkalan yang mendistribusikan elpiji 3 kg.
''Harapannya nanti agen bisa menginput setiap hari. Sehingga kita juga bisa melihat stok ketersediaan elpiji di lokasi tersebut per minggu,'' ujarnya. (BN/OL-10)