03 March 2021, 10:37 WIB

BPP Kostratani Sebangau Kuala Pulang Pisau Panen Jagung 


mediaindonesia.com |

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) sukses mengembangkan kawasan food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng), tepatnya di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas. Hal itu ditandai dengan panen jagung yang dilakukan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kostratani Sebangau Kuala di Pulang Pisau. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi keberhasilan ini. Menurutnya, program food estate di Kalteng menjadi role model bagi program food estate di tingkat nasional. 

“Dengan food estate, kita meningkatkan produktivitas, tidak single comodity, tetapi berbagai comodity harus terkait di dalamnya, harus menggunakan mekanisasi, tetapi manusia tetap menjadi bagian-bagian dari kekuatan yang ada, terutama masyarakat setempat,” tuturnya. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga mengapresiasi kinerja penyuluh.

"Sebagai garda terdepan, penyuluh mampu mengawal setiap program Pemerintah guna meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Apalagi di lokasi food estate yang mengembangkan berbagai comodity. Selain itu, para Penyuluh mampu menjalankan BPP Kostratani dengan lima peran utamanya," ujar Dedi dalam keterangannya, Rabu (3/3).

Lima peran BPP Kostratani tersebut adalah Pusat data dan Informasi, Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian, Pusat Pembelajaran, Pusat Konsultasi Agribisnis dan Pusat Pengembangan Jejaring Kemitraan.

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, di bawah Koordinasi Sumardoko, mampu memanfaatkan lahan BPP sebagai lahan percontohan untuk Pembelajaran.

Senin (1/3) lalu, BPP Kostratani Sebangau Kuala melakukan panen jagung hibrida Varietas JH 37.

"Panen ini sebagai media percontohan dan pembelajaran secara langsung kepada petani dalam budidaya jagung untuk meningkatkan ekonomi dan memperkuat ketahanan pangan," jelas Sumardoko, SP sebagai Kepala BPP Sebangau Kuala.

Jagung hibrida varietas JH 37 merupakan komoditas jagung hibrida yang dilepas pada tahun 2017. Komoditas ini berumur sedang (99 hst), memiliki potensi hasil tinggi sekitar 12,5 ton per hektare. JH 37 tahan terhadap rebah akar dan batang serta agak toleran kekeringan dan nitrogen rendah serta dapat beradaptasi luas di dataran rendah.

Dari hasil panen jagung JH 37 di lahan BPP diproleh produktivitas 4,75 ton per hektare glondong kering penen dan hasilnya dijual untuk sementara di pasaran lokal sebagai  sebagai pakan ternak dan sebagai nasi jagung.

Lebih lanjut Sumardoko menginformasikan bahwa Wilayah Kerja BPP Sebangau Kuala memiliki luas wilayah 380.100 hektare sedang  yang digunakan untuk usaha tani baru  seluas 5.494,50 hektare atau baru1,44 % dari luas wilayah tersebut. 

"Untuk itu perlu dicarikan berbagai alternatif inovasi teknologi agar potensi wilayah tersebut dapat dioptimalkan. Termasuk dengan adanya program Food Estate, BPP Sebangau Kuala pada tahun 2020 memperoleh program untuk pengembangan padi seluas 235 hektare yang saat ini sudah mulai dipanen," jelas Sumardoko. (RO/OL-09)

BERITA TERKAIT