HIMPUNAN Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menggelar edukasi mengenai pajak bertajuk Pajak dan Pengusaha : Optimalkan Pajak untuk Kesuksesan Bisnis dan Keluarga di sela-sela penyelenggaraan Formula E 2023 di Jakarta Internasional E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (3/6).
Dalam diskusi yang dipandu anggota BPP HIPMI Bidang V Sinergitas BUMN/BUMD Poppy Ziedra itu, Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari mengatakan, pajak seringkali dilihat sebagai beban bagi para pengusaha,
'Padahal dengan membayar pajak, bisnis menjadi lebih terkelola dengan baik serta dapat membangun kredibilitas usaha yang pengusaha jalankan," katanya.
Baca juga : Ganjar Pranowo Beri Contoh Proses Kreatif kepada Generasi Z dan Milenial di Jakarta
Managing Director Tax Prime Muhammad Fajar Putranto menegaskan, perlunya pengelolaan pajak bagi kalangan pengusaha muda yang memiliki bisnis atau perusahaan keluarga.
"Struktur bisnis pada saat pendirian usaha perlu diperhatikan sehingga mitigasi risiko pajak dapat dilakukan didepan," katanya.
Baca juga : Semarakkan HUT ke-541 Bogor. Lapis Sangkuriang Beri Kejutan Istimewa
Praktisi perpajakan dari TaxPrime itu menilai, saat ini pengusaha sudah semakin mudah dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Fajar juga menyebut 95 persen bisnis di Indonesia dimiliki oleh individu pribadi dan keluarga.
"Di era serba digital ini, dengan keterbukaan data dan informasi penghindaran terhadap perpajakan sudah tak lagi relevan," ungkap Fajar.
Menurut Fajar, saat ini, semua hal serba dilakukan secara transparan, termasuk pelaporan dan kepatuhan membayar pajak.
"Salah satunya dengan TaxPrime Compliance Center yang dapat mengembangkan bisnis perusahaan serta membantu pemerintah dalam meningkatkan kepatuhan dan mengantisipasi layanan pajak masa depan yang lebih efisien dari sisi waktu dan biaya," jelas Fajar.
Sementara itu pengamat pajak Ajib Hamdani mengungkapkan, berbagai kemudahan-kemudahan sudah dilakukan oleh pemerintah melalui regulasi perpajakan.
"Tinggal bagaimana, konsistensi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJB) dalam menegakan aturan secara transparan dan tertanggungjawab," ujar Mantan Ketua HIPMI Tax Amnesty itu.
Pengusaha muda, Poppy Zeidra mengatakan, soal penerimaan negara dari pajak per kuartal I (satu) tahun 2023 telah mencapai Rp432,25 triliun.
"Jumlah ini tumbuh 33,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy), dengan begitu, angka ini setara dengan 25,16 persen dari target penerimaan pajak 2023 sebesar Rp1.718 triliun," ungkap Poppy.
Menurut Poppy, angka penerimaan ini perlu diapresiasi bersama dengan terus mendukung pemerintah. News anchor bidang ekonomi dan bisnis itu juga berharap teman-teman HIPMI yang hadir di acara talkshow maupun yang tersebar di seluruh Indonesia bisa mengoptimalkan tax compliance dan bayar pajak yang taat. (RO/Z-5)