KASUS pasangan suami istri (pasutri) yang saling lapor kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kota Depok, Jawa Barat terus bergulir. Kali ini giliran pihak suami (Bani Bayumi) buka suara mengenai kejadian yang menimpanya hingga dirinya menderita Hernia. Kuasa hukum Bani Bayumi, Eka Sumanja mengatakan, pemicu pertengkaran pasutri ini pada Februari 2023 disebabkan persoalan selisih paham pengelolaan keuangan.
Kuasa hukum Eka menyebut, kliennya mempertanyakan soal selisih uang renovasi villa. Sebab Bani merasa ada selisih uang cukup besar sehingga meminta laporan pada istrinya. Namun sang istri tidak memberikan jawaban pasti.
“Ada ketidakterbukaan sang istri masalah keuangan yang ditanyakan klien kami kepada istrinya. Kemudian pada 25 Februari 2023 sekitar pukul 20.30 WIB di Cinere, sang suami kembali menanyakan rekapan pengeluaran pada sang istri. Di mana ada uang yang diserahkan kurang lebih Rp 150 juta, ada selisih Rp 62 juta. Itu yang ditanyakan suami kepada istrinya,” kata Eka di Cinere, Sabtu (27/5).
Baca juga: Korban KDRT Alami Reviktimisasi, DPR Sebut Polisi Tidak Paham Undang-Undang
Bahkan Balqis dianggap melontarkan kata-kata yang menyakiti kliennya sambil ada cipratan air. Sehingga kliennya spontan menyiram chili oil ke rambut Balqis.
“Klien kami spontan menyiramkan chili oil ke sambut sang istri, bukan ke mata seperti yang berkembang saat ini. Setelah itu klien saya mengajak sang istri ke kamar mandi untuk membilas dan membersihkan chili oil itu,” bebernya.
Baca juga: Kasus KDRT Putri Balqis dan Bani Bayumin, Kapolda Metro Ditelepon Menkopolhukam
Setelah itu, Balqis kembali ke meja makan dan sudah memegang garpu. Melihat itu, kliennya berupaya mengambil garpu itu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Kemudian terjadilah tarik-menarik sesama pasutri yang telah dikaruniai tiga anak itu.
“Hingga akhirnya tangan kanan klien saya dekat urat nadi terluka dan tergores akibat tusukan yang dilakukan oleh istrinya tersebut, dengan dibantu asisten rumah tangga kemudian klien saya terjatuh dan berlutut ke bawah, karena terjadi percekcokan, terjatuhlah ke bawah,” ungkapnya.
Tiba-tiba Balqis langsung menarik buah zakar kliennya hingga Bani merasa kesakitan luar biasa. Bani pun berjalan mundur sambil meminta agar Balqis melepas cengkraman itu. Cengkraman Balqis justru semakin kencang dan kliennya masin kesakitan. Karena tidak juga dilepas, akhirnya kliennya memukul Balqis.
“Klien saya menyampaikan, lepaskan lepaskan. Sampai akhirnya klien saya sudah keringat dingin karena dicengkram sudah amat kuat, akhirnya oleh klien kami dipukul sebagai bentuk agar cengkraman tersebut dilepaskan. Semakin lama semakin keras cengkeraman tersebut hingga akhirnya klien saya memukul wajah Balqis,” katanya.
Ketika meminta agar cengkraman dilepas, kliennya berjalan mundur. Dan Balqis pun terseret dan luka di lutut. Cengkraman dilepas setelah Bani memukul Balqis. Usai itu pertengkaran mereda. Bani langsung memeluk Balqis. Kliennya lalu istirahat karena merasa lelah dan keluar keringat dingin karena merasa kesakitan.
“Istrinya kemudian pergi ke meja makan untuk alasan mengambil air minum. Pada saat itu, klien saya di kamar. Ternyata klien saya dikunci dari luar, dikurung di kamar. Setelah itu sang istri pergi membawa ketiga anak sampai saat ini. Putri Balqis membawa anak ketiganya, klien kita ditutup akses untuk berkomunikasi dengan anak. Semua diblok sehingga tidak diketahui dimana tempatnya berada,” ujarnya.
Eka menyebut, kliennya menderita Hernia setelah kejadian peremasan buah zakar oleh Balqis. Saat ini zakar Bani mengalami radang dan pembengkakan hingga harus dioperasi. Dari keterangan dokter, Bani tidak memiliki riwayat penyakit Hernia sebelumnya.
“Muncul hernia setelah pergumulan karena sejak kejadian pertengkaran tersebut. Jadi kembang kempis, posisi buah zakar kembang kempis, kadang normal kadang kempis, sangat mengganggu aktivitas klien saya,” ungkapnya.
Selain luka di buah zakar, sambung Eka, kliennya juga luka di tangan. Luka itu disebabkan goresan yang dilakukan Balqis.
“Ada kekerasan yang dilakukan Putri Balqis selaku istri menggunakan garpu. Tangan kanan klien saya terluka akibat goresan garpu dan ini sangat membahayakan nyawa, apabila nadi kena bisa lewat,” pungkas Eka. (KG/Z-7)