KEPALA Bidang Usaha Infrastruktur Badan Pembina (BP) BUMD DKI Jakarta Budi Purnama mengatakan, tidak akan ada pembebasan lahan untuk pembangunan LRT Jakarta dari Velodrome hingga Manggarai.
Ia mengatakan, hal tersebut disebabkan kereta ringan itu sepenuhnya dibangun dengan rel layang.
"Tidak ada. Sudah ada kajiannya itu tidak memakan banyak lahan dan mengikuti jalur jalan yang sudah ada," tutur Budi ditemui di Balai Kota, Senin (15/5).
Baca juga: Masyarakat Bisa Ikut Uji Coba LRT Jabodebek Gratis pada 12 Juli
Pemprov DKI menargetkan rute tersebut dapat selesai dibangun tahun depan. Warga yang berada di kawasan Kelapa Gading pun akan sangat diuntungkan karena bisa menuju pusat kota dengan waktu tempuh yang lebih singkat.
"Kalau sudah jadi itu cepat sekali. Bisa-bisa dari Kelapa Gading ke Manggarai hanya 30 menit," ujarnya.
Baca juga: Pakar Nilai Wajar Tarif LRT Jabodebek Dipatok Rp10 Ribuan
Sementara itu, saat ini PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sedang melakukan proses persiapan lelang. Lelang kontraktor ditargetkan selesai akhir bulan ini.
"Akhir bulan ini atau awal bulan depan lelang selesai. Setelahnya langsung bangun," tutur Budi ditemui di Balai Kota, Senin (15/5).
Budi mengatakan, semula Pemprov DKI menginginkan agar rute tersebut dapat didanai dengan skema kerja sama badan usaha. Namun, karena ingin agar rute tersebut selesai dengan cepat, pihaknya batal menggunakan skema tersebut. Pembangunan LRT Jakarta hingga Manggarai yang diperkirakan menelan dana Rp5,5 triliun itu bakal sepenuhnya didanai APBD.
"Karena kalau dengan badan usaha itu kan lama prosesnya. Sementara ini targetnya tahun depan," pungkasnya. (Put/Z-7)