PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya akan melakukan perbaikan jalan di sejumlah ruas di ujung Jakarta. Hal ini sebagai persiapan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada September 2023.
"Jadi (ada) 14 jalan itu skala nasional di 2012 sudah diserahkan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI yang kita rawat," ujar Heru di Pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/5).
Heru menyebut beberapa ruas yang saat ini tengah diperbaiki di Jalan MT Hariyono. Selan itu, untuk Jalan Rasuna Said akan diperbaiki setelah pembangunan LRT rampung.
Baca juga: Viral Jalan Rusak di Jakarta, DPRD: Perlu Petugas Khusus Terima Keluhan Warga
Sebelumnya, Heru meninjau langsung perbaikan jalan tersebut di depan Ratu Plaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, pukul 22.30 WIB, Sabtu, 6 Mei 2023. Heru menyebut perbaikan jalan akan terus dilakukan dalam beberapa pekan ke depan.
"Perbaikan ini dilakukan dalam rangka menyambut KTT ASEAN," ujar Heru.
Baca juga: Banyak Aduan Soal Jalan Rusak, Dinas Bina Marga Janji Lakukan Perbaikan
Tahap pertama, kata Heru, perbaikan jalan dilakukan dari kawasan Ratu Plaza sampai lampu merah dekat gedung Bank Indonesia (BI). "Kemudian, akan dilanjutkan minggu depan ke sejumlah ruas jalan yang lain,” jelasnya.
Selain itu, perbaikan jalan akan dilakukan pada ruas Jalan Gatot Subroto-MT Haryono. Hal ini juga sebagai tindak lanjut atas aduan warga terhadap kondisi jalan di Jakarta untuk menunjang mobilitas.
Laporan Jalan Rusak
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mendukung langkah Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mengajak warga ramai melaporkan jalan rusak di Jakarta.
Menurutnya, hal itu dikarenakan bisa membantu data terbaru untuk penanganan prioritas yang akan diperbaiki.
"Sangat setuju terkait dengan pengaduan jalan karena yang pertama kita butuh masukan masyarakat terkait mana yang menjadi prioritas mana yang perlu dikerjakan atau tidak," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh menyebut, banyak warga yang mengadukan soal jalan rusak kepadanya dalam berbagai kesempatan baik saat Ia terjun ke lapangan menemui masyarakat untuk reses maupun saat melakukan sosialisasi perda (sosper).
Anggota Fraksi NasDem itu mengatakan, umumnya warga juga sudah mengadu pada RT, RW, hingga lurah. Namun, sulit untuk memenuhi semua aduan tersebut. Lantaran, setiap RW hanya boleh mengusulkan maksimal tiga usulan program untuk dibahas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan yang nantinya diusulkan hingga Musrenbang tingkat kota.
Berdasarkan data Cepat Respon Masyarakat (CRM), tahun ini hingga Minggu (7/5) kemarin ada 55.463 aduan dari masyarakat. Pengaduan soal jalan rusak mendominasi sejak awal tahun ini dengan sebanyak 7.225 aduan disusul aduan soal pohon sebanyak 4.226 aduan.
Kemudian ada aduan soal jaringan listrik sebanyak 3.600 aduan, parkir liar 3.456 aduan, sampah 2.906, gangguan dan kebisingan 2.641 aduan, lalu lintas 2.378, PPSU 2.142 aduan, keluhan fasilitas gedung pemda 2.075 aduan, dan kawasan dilarang merokok 2.055 aduan.
Dari 55.463 aduan yang masuk sejak awal tahun hingga hari ini, ada 51.986 aduan (93%) yang telah selesai diproses. Mayoritas aduan masyarakat masuk melalui aplikasi Jaki yakni 49.393 aduan.
"Memang cukup banyak warga yang meminta perbaikan jalan atau jembatan. Karena namanya jalan itu pasti ada masanya, 5-7 tahun dia harus dilapis lagi entah pakai aspal atau beton cor," kata Nova. (Z-10)