PEMPROV DKI Jakarta berupaya melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) malam.
Hal itu dipastikan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat mengunjungi salah satu posko pengungsian di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rasela, Rawa Badak Selatan, pada Sabtu (4/3) pagi.
Pada kunjungan tersebut, dia didampingi Kepala Dinas Sosial Premi Lasari dan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara Rosihan Arsyad. Menurut Heru, saat ini Pemprov DKI sedang memprioritaskan bantuan berupa pasokan makanan khusus bayi dan balita.
Baca juga: Kapolri Sebut 15 Jenazah Telah Dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati
"Bantuan kita prioritaskan untuk para penyintas yang masih bayi dan balita, yaitu berupa bantuan makanan. Kita bekerja sama dengan Pertamina untuk memperhatikan (pasokan makanan), khususnya pengungsi yang ada bayi dan balita," ujar Heru dalam keterangannya.
Adapun sinergi Pemprov DKI juga terus dilakukan dengan berbagai pihak. Dalam hal ini, upaya penyediaan bantuan bagi para pengungsi, hingga antisipasi pascakebakaran.
"Bagi penyintas dewasa, tentunya bisa diupayakan untuk memasak makanan sesuai kebutuhan. Namun, jika berbicara mengenai bayi dan balita, harus makanan khusus. Hal ini juga kita koordinasikan bersama Polda Metro Jaya. Sementara untuk antisipasi pascakebakaran, diupayakan dari Kementerian Kesehatan," imbuhnya.
Pihaknya turut berkoordinasi dengan dinas teknis terkait untuk menyiapkan seluruh makanan dan prasarana. Dengan begitu, para penyintas kebakaran bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan baik.
Baca juga: Pemprov DKI Tanggung Biaya Pengobatan Korban Kebakaran Pertamina Plumpang
"Terkait sanitasi sudah ada di Puskesmas, GOR, rumah warga dan Kantor Dinas Lingkungan Hidup. Kita sediakan kamar mandi dan toilet," pungkasnya.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara Djuaeni menyebut terdapt 10 lokasi pengungsian sementara yang disiapkan untuk menampung pengungsi. Rinciannya, yaitu kalangan dewasa, lansia, anak-anak, hingga balita.
"Menurut data yang dihimpun petugas lapangan sebanyak 1.369 jiwa mengungsi di beberapa titik. Mereka sedang dalam perawatan dan pengawasan petugas lapangan," tutur Djuaeni.(OL-11)