JEMBATAN layang atau 'skywalk' Kebayoran baru saja diresmikan siang tadi oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Jembatan layang itu dibangun mulai Oktober tahun lalu dan selesai awal tahun ini dengan APBD sebesar Rp52 miliar.
Jembatan layang ini bakal menghubungkan moda Transjakarta Koridor 8 (Harmoni-Lebak Bulus), Koridor 13 (Ciledug-Blok M-Tendean) dengan KRL Jabodetabek di Stasiun Kebayoran.
Baca juga:
Namun, ada fenomena unik yang dirasakan awak media serta masyarakat yang tadi mengikuti jalannya peresmian jembatan.
Saat ramai warga yang berada di atas jembatan, jembatan terasa bergoyang cukup hebat. Hal ini dialami oleh Bagus, 35, awak media yang sedang meliput peresmian tersebut.
"Ya terasa cukup kencang sampai saya berpegangan ke pagar pembatas. Saya pikir ada gempa," ucap Bagus, Jumat (27/1).
Hal yang sama dirasakan Devi, 22. Warga yang sedang menyeberang di jembatan pun cukup kaget dengan goyangan yang sangat terasa. Namun, ia tetap tenang berjalan.
"Ya kerasa sekali. Tapi sedang buru-buru jadi jalam saja," tuturnya.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho pun menjelaskan penyebab bergoyangnya skywalk saat peresmian. Hari menegaskan jembatan memang didisain elastis dan mengikuti getaran. Ia pun menegaskan jembatan sangat aman untuk dilalui pengguna.
Goyangan muncul disebabkan banyaknya orang yang berjalan di jembatan dalam waktu yang bersamaan.
"Namun memang saat peresmian tadi penuh sekali sehingga ada goyangan yang terasa," jelas Hari.
Ia pun akan memperkuat konstruksi jembatan untuk mengurangi goyangan tersebut.
"Penambahan 'bracing' atau pengaku pada tiang. Ini bukan hal 'urgent', namun ditambahkan untuk menambah kenyamanan pengguna 'skywalk', untuk memperkecil goyangan," ujarnya. (OL-6)