DINAS Kesehatan DKI Jakarta menyatakan bahwa rumah padat penduduk menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penyakit campak.
"Campak ini menular melalui udara atau airborne dan droplet. Jadi, anak-anak di pemukiman padat penduduk akan rentan terkena campak," jelas Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Ngabila Salama dalam keterangannya, Kamis (26/1).
Menurut Ngabila, anak dengan imunitas rendah karena memiliki komorbid, juga sangat rentan terkena penyakit campak. "Campak juga menyerang orang dengan imunitas rendah, karena punya komorbid, atau yang dikenal imunodefisiensi," imbuhnya.
Baca juga: Vitamin A Dosis Tinggi Bantu Cegah Infeksi Campak Jadi Lebih Parah
Pihaknya menginformasi bahwa sebanyak 75% balita dan 20% anak SD rentan terhadap penyakit campak. Sementara itu, 5% kasus sisanya adalah orang dewasa yang tidak menerima imunisasi campak lengkap saat masih anak-anak.
Dinas Kesehatan DKI melaporkan sebanyak 253 kasus campak terjadi di Ibu Kota sepanjang 2022. Ngabila menegaskan bahwa penularan penyakit campak sama seperti covid-19.
Baca juga: Wapres: Usulan Vaksin Booster Kedua Berbayar agar Gotong-Royong
"Mirip kayak covid-19, tapi jauh lebih menular dan sangat cepat," tutur Ngabila.
Adapun penularan campak dapat melalui udara atau airborne lewat udara, yang dihirup saat bernapas melalui mulut dan hidung. Lalu, penularan juga bisa melalui droplet percikan dahak dan bersin di permukaan benda. Tangan yang kotor bisa menjadi perantara masuk melalui hidung dan mata.(OL-11)