POLISI masih mencari suami dari salah satu korban dalam kasus satu keluarga diduga keracunan di kawasan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan penyidik mendalami dan mencari sosok suami korban untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Ia mengatakan keterangan suami korban diperlukan untuk mengetahui dugaan keracunan. Diketahui, suami korban tidak berada di lokasi kejadian saat warga menemukan korban setelah mengalami keracunan.
"Semoga ini juga menjadi suatu keterangan yang menjadi kunci dari peristiwa tersebut," kata Trunoyudo, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (16/1).
Sambil menunggu suami korban ditemukan, penyidik sudah meminta keterangan dari tetangga hingga mantan suami korban.
Namun, Trunoyudo tidak menjelaskan keterangan yang didapatkan dari mantan suami korban. Ia mengatakan penyidik masih mencari keterangan lain, khususnya korban yang masih dirawat di rumah sakit.
"Saksi yang kami tunggu adalah saksi yang dewasanya, yang satu, yang di ICU untuk menjelaskan apayang terjadi pada saat terakhir sebelum terjadi peristiwa tersebut," kata Trunoyudo.
"Tapi masih di ICU kondisinya belum bisa dimintai keterangan secara kongkret, sehingga ini mohon bersabar untuk bagaimana hasil pemeriksaan yang dewasanya," pungkasnya.
Baca juga: Polisi Dalami Keterangan Saksi Kunci Kasus Mutilasi Angela
Sebelumnya, lima orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tergeletak di sebuah rumah kontrakan di Kampung Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekas Kamis (12/1). Mereka diduga keracunan dengan mulut mengeluarkan busa.
Tiga orang dalam satu keluarga itu diyatakan meninggal dunia. Sedangkan dua korban lainnya masih dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Bantargebang.
Peristiwa ini terungkap saat seorang warga yang mendengar suara rintihan perempuan dari rumah tersebut. Setelah dicek, warga melihat dua orang yang sedang tergeletak di dalam rumah.
Warga lantas melaporkan kepada perangkat desa setempat. Perangkat desa bersama sejumlah warga masuk ke dalam rumah tersebut dan menemukan tiga orang lainnya.
Polres Metro Bekasi Kota dan Polsek Bantar gebang melakukan penyelidikan. Sejumlah barang bukti diamankan oleh tim identifikasi saat oleh tempat kejadian perkara (TKP).
Selain aparat kepolisian, petugas dari Puskesmas Bantar gebang dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga turut diterjunkan untuk mencari benda-benda milik korban.
Setelah kurang lebih satu jam menggelar olah TKP di dalam, petugas tampak membawa beberapa barang milik korban. Beberapa barang itu antara lain satu bungkus kopi hitam, beras yang sudah diletakkan dalam wadah kecil, bekas muntahan korban, dan feses atau kotoran korban.
Selain itu, dua botol air mineral yang masing-masing berukuran 1.500 ml dan 600 ml ikut dibawa oleh petugas. Barang-barang itu dimasukkan ke plastik wadah berukuran kecil dan dibawa ke dalam mobil identifikasi. (OL-16)