BANJIR yang sempat mengepung Stasiun Semarang Tawang, Semarang, Jawa Tengah turut menyebabkan perjalanan KRL Jabodetabek terganggu sejak Minggu (1/1). VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, keterlambatan perjalanan KRL Jabodetabek merupakan efek domino dari gangguan perjalanan yang terjadi pada belasan perjalanan kereta api jarak jauh akibat banjir tersebut.
"KAI Commuter menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan commuterline Jabodetabek di beberapa lintas pada beberapa hari terakhir ini," ucap Anne dalam keterangan resmi, Selasa (3/1).
Keterlambatan terjadi di lintas Bogor Lin dan Bekasi Lin. Pada Minggu (1/1), keterlambatan tertinggi terjadi pada waktu pagi hingga siang hari. Sementara itu untuk hari Senin (2/1), keterlambatan tertinggi terjadi pada waktu sore hingga malam hari.
Tercatat keterlambatan tertinggi pada pemberangkatan perjalanan commuterline di hari Minggu (1/1), adalah 32 menit yaitu pada perjalanan commuterline No. D1/4106A relasi Jakarta Kota – Bogor. Sedangkan pada Senin (2/1), keterlambatan tertinggi terjadi pada perjalanan commuterine No. 6074B relasi Kampung Bandan – Cikarang via Manggarai selama 64 menit.
Sementara itu, pada Selasa (3/1) hingga pukul 20.00 WIB tercatat keterlambatan tertinggi perjalanan commuterline mulai 12 – 41 menit yang terjadi pada pagi hari di lintas Bogor dan lintas Bekasi.
"Seperti yang kita ketahui bersama, pada tanggal-tanggal tersebut juga terjadi keterlambatan pada perjalanan KA-KA jarak jauh menuju dan dari Jakarta imbas dari genangan air yang terjadi di Stasiun Semarang Tawang," terang Anne.
KAI Commuter bersama KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta terus berusaha meminimalkan kelambatan perjalanan KA terkait memutarnya perjalanan kereta jarak jauh dampak banjir tersebut.
Perjalanan KA jarak jauh di area Jabodetabek dalam keadaan normal, masuk ke wilayah Jabodetabek tiap harinya mulai pukul 03.00 – 05.00 WIB, sedangkan dalam kondisi kemarin mengalami keterlambatan, KA jarak jauh tiba sekitar pukul 06.00 – 09.00 WIB yang bertepatan dengan jam sibuk pelayanan commuterline di pagi hari.
"Hingga saat ini keterlambatan perjalanan kereta sudah mulai bisa ditekan, karena banjir sudah mulai surut dan membaiknya kondisi di lintas yang terdampak khususnya di area KAI Daop 4 Semarang," tutur Anne.
KAI Daop 1 Jakarta dan KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi dengan mengatur perjalanan setiap kereta untuk meminimalkan keterlambatan, salah satunya dengan potong relasi pada perjalanan commuterline.
Untuk keselamatan dan kenyamanan bersama, KAI Commuter mengimbau kepada pengguna untuk tidak memaksakan diri naik jika kondisi commuterline sudah terlalu penuh.
Bagi para pengguna commuterline terutama yang sedang menunggu perjalanan di area peron tetap mendahulukan pengguna yang hendak keluar Commuterline dengan tidak berdiri menghalanginya, gunakan aplikasi KRL Access untuk mendapatkan info kepadatan di stasiun dan posisi kereta secara real time serta selalu ikuti arahan petugas. (OL-12)