Bank DKI memfasilitasi pembukaan rekening dan pembayaran gaji karyawan baru PAM Jaya melalui acara seremoni 'Penandatanganan Offering Letter 1.097 Pegawai Mitra Swasta PAM Jaya' di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEP), Jakarta Timur, kemarin. Turut hadir dalam seremoni tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Direktur Utama (Dirut) Bank DKI, Fidri Arnaldy, dan Dirut PAM Jaya, Arief Nasrudin.
Sedikitnya 1.097 karyawan baru tersebut berasal dari mitra strategis PAM Jaya yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta (Aetra Jakarta). Perekrutan karyawan ini dilakukan sebelum berakhir kerja sama PAM Jaya dengan PALYJA dan Aetra Jakarta dalam transisi pengambilalihan operasional dan distribusi air di DKI Jakarta dari pihak swasta.
Dirut Bank DKI, Fidri Arnaldy, mengungkapkan, selain melayani pembayaran gaji karyawan PAM Jaya, Bank DKI juga siap untuk melayani pembayaran transaksi tagihan pelanggan PAM Jaya.
"Sinergi Bank DKI dan PAM Jaya merupakan salah satu bentuk kolaborasi ekosistem di BUMD, seluruh transaksi BUMD yang ada di DKI Jakarta dapat ditangani Bank DKI," ujar Fidri dalam keterangannya, yang dikutip Selasa (13/12/2022).
Sebagai informasi, Bank DKI menyediakan fasilitas pembayaran tagihan air melalui aplikasi JakOne Mobile. Masyarakat dapat memilih fitur pembayaran tagihan PDAM, memilih perusahaan penyedia jasa layanan air untuk kemudian memasukan kode bayar dan melakukan cek tagihan.
Selain itu, tambahnya, masyarakat juga dapat melakukan pembayaran tagihan air melalui mesin ATM Bank DKI.
Fidri dalam kesempatan itu menyampaikan, kerjasama ini dilakukan bukan hanya sebagai bentuk kolaborasi, melainkan juga dalam upaya membangun ekosistem bisnis yang positif antar BUMD milik Pemprov DKI Jakarta.
Melalui kolaborasi ini, kata Fidri, pihaknya berharap mampu meningkatkan potensi bisnis antar Perseroan (BUMD) tentu lebih maksimal.
"Sebagai financial backbone collaborator, Bank DKI akan terus mengedepankan langkah-langkah inisiatif bersifat proaktif dalam mengolaborasikan potensi-potensi bisnis, baik yang melibatkan program-program Pemprov DKI, project-project Perusahaan BUMD DKI Jakarta, dan instansi lain yang keseluruhannya merupakan bagian dari rantai besar bisnis Pemprov DKI Jakarta," ujarnya.
Pemenuhan Air Bersih DKI
Dia memberi contoh kerjasama pengembangan PAM Jaya bisa dilakukan melalui skema sindikasi yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM).
Sebagai bentuk pemenuhan air minum bagi masyarakat, pemerintah telah merencanakan pembangunan beberapa sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan total investasi sebesar Rp23,80 triliun dari periode tahun 2023 sampai 2027.
Adapun SPAM yang dibangun meliputi area Jatiluhur I (area Cilincing dan Pondok Kopi) dan Karian Serpong (area Semanan) tahap satu pada tahun 2023-2024, Jatiluhur I (area Kanal Banjir Timur) dan Karian Serpong (area Semanan dan Pegadungan) tahap dua pada tahun 2023-2027, serta SPAM internal DKI Jakarta kawasan hulu dan hilir di Buaran III dan Pesanggrahan-Ciliwung pada 2023-2027.
Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI, Herry Djufraini, menyampaikan, sebagai salah satu BUMD DKI Jakarta, Bank DKI tidak hanya fokus dalam menumbuhkan kinerja perseroan, melainkan juga menaruh perannya sebagai agen pembangunan, salah satunya melalui sinergi dan kolaborasi antar BUMD.
"Melalui sinergi dan kolaborasi yang telah dibangun bersama BUMD Pemprov DKI Jakarta, Bank DKI siap mensupport berbagai program yang dicanangkan BUMD. Sehingga memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing masing-masing Perseroan, serta berkontribusi terhadap pembangunan di DKI Jakarta," ujar Herry.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan, berbagai kolaborasi bersama BUMD yang terbentuk merupakan upaya dalam menciptakan ekosistem transaksi dan bisnis di DKI Jakarta.
"Bank DKI terus membangun kolaborasi dengan BUMD, SKPD DKI Jakarta, dan instansi lainnya dalam rangka mendukung program-program Pemprov DKI Jakarta, termasuk didalamnya ekosistem digitalisasi BUMD, serta ekosistem pembayaran bagi tiap nasabah BUMD DKI Jakarta dan yang berafiliasi terkait tentunya," jelas Arie. (OL-13)