02 November 2022, 14:36 WIB

Penghasil GRK Terbesar di DKI Jakarta, Sektor Transportasi Penyumbang Teratas


Mohamad Farhan Zhuhri |

Kepala Pusat Kebijakan Keenergian Institut Teknologi Bandung (ITB) Retno Gumilang Dewi sebut ada lima sektor penyumbang Gas Rumah Kaca (GRK) di DKI Jakarta.

Adapun kontributor pertama yakni di sektor transportasi. Menurutnya transportasi menyumbang sebesar 46%.

"Sektor berikutnya yaknj pembangkit listrik sebesar 31%, industri manufaktur sebesar 8%, emisi residensial atau limbah rumah tangga sebesari 6%," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (2/11).

Kemudian, yang terakhir adalah limbah padat Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Sementara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan ITB untk bisa melaksanakan inventarisasi emisi GRK.

"Kegiatan inventarisasi emisi GRK dilaksanakan untuk mengetahui profil atau tingkat emisi GRK pada periode tertentu," ujar Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Erni Pelita Fitratunnisa.

Ia menjalankan hal itu diimaksudkan agar selalu ada perbaikan setiap tahun untuk mendapatkan profil emisi GRK yang akurat dan representatif dengan kondisi saat ini. Erni mengatakan bahwa inventarisasi emisi GRK kali ini juga mencakup pemutakhiran inventarisasi emisi GRK sejak 2010 hingga 2022. "Kota Jakarta ini ditargetkan menjadi kota berketahanan iklim pada tahun 2030 mendatang," ucap Erni.

DKI Jakarta tidak hanya berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK hingga 30%, pun juga memiliki target ambisius sebesar 50% pada tahun 2030, serta target untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050.

"Kontribusi aktif ini adalah bagi pencapaian kontribusi yang ditetapkan secara nasional, dan komitmen global yang telah disepakati dalam Perjanjian Paris," kata Erni. (OL-12)

 

BERITA TERKAIT