WARGA masih antusias ingin mendapatkan vaksinasi covid-19 baik itu vaksin primer maupun vaksin penguat atau booster. Hal itu dapat dilihat dari komentar warga di akun Instagram Dinkes DKI yang mengeluhkan tidak mendapat kuota untuk bisa vaksin covid-19 di puskesmas.
Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, vaksinasi covid-19 yang baru diterima dari Kemenkes telah didistribusikan di akhir pekan kemarin ke seluruh puskesmas di Jakarta.
Baca juga: Komunitas Sopir Truk Dukung Ganjar Berbagi Sembako di Jakarta Utara
Puskesmas pun perlu waktu untuk membuka kuota yang lebih banyak. Setiap fasilitas kesehatan memiliki kebutuhan waktu yang berbeda-beda dalam mempersiapkan diri agar bisa melayani masyarakat dalam memberikan vaksinasi covid-19.
"Ya namanya juga baru dibuka lagi ya mungkin lagi disesuaikan. Kadang-kadang kan tidak serentak semua siap dalam tanda kutip tidak semua tempat layanan. Kan kita melihat kapasitas. Pertama adalah SDM yang ada saat libur kemarin. Kemudian, ketersediaan yang sudah betul-betul siap di lapangan," ujarnya di Balai Kota, Senin (31/10).
Widyastuti menjelaskan umumnya setiap faskes menjatah kuota vaksin sebanyak 200 orang per hari. Namun, dalam kenyatannya di lapangan, warga yang divaksin jumlahnya lebih dari angka itu. Hal itu disebabkan antusiasme masyarakat yang tinggi sehingga ada warga yang langsung datang tanpa mendaftarkan diri sebelumnya di aplikasi JAKI.
Ia pun berupaya agar puskesmas dapat mengakomodir semua masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin.
"Kita sih buka seluas-luasnya sesuai dengan kesanggupan dari SDM maupun ketersediaan tenaga dan tentu pendaftar. Kadang-kadang kan masih ada (pendaftar) yang on the spot ya. Jadi kita mengakomodir dari berbagai upaya," tuturnya.
Sebelumnya, Dinkes DKI menerima 32 ribu vial vaksin Prizer dari Kemenkes pada pekan lalu. Widyastuti menjelaskan jumlah tersebut setara 204 ribuan dosis vaksin. Namun, jumlah dosis itu bisa berubah sesuai kebutuhan di lapangan. Sebab, untuk vaksin primer atau vaksin 1 dan 2 membutuhkan dosis yang lebih banyak. Sementara untuk vaksin penguat dosisnya lebih sedikit. (OL-6)