10 October 2022, 15:08 WIB

Anies Ingin Fasilitas RDF di Bantargebang Jadi Percontohan


Putri Anisa Yuliani |

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pembangunan sarana pengelolaan sampah landfill mining dan Refused Derived Fuel (RDF) di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (10/10).

Fasilitas tersebut adalah pengelolaan sampah yang dapat mengubah sampah menjadi serupa material batu bara. Anies mengatakan pembangunan sarana ini dapat mengubah paradigma pengelolaan sampah yang semula hanya menggunakan metode angkut-tumpuk di Bantargebang.

"Alhamdulillah kita sekarang ada pada babak baru di TPST Bantargebang sekarang menjadi tempat pengolahan yang nanti menjadi percontohan bagi seluruh Indonesia. Ini artinya paradigma ini akan menular ketika kota memandang sampah sebagai tanggung jawab bersama sebagai sesuatu yang kita bisa manfaatkan maka perubahan itu bisa kita lakukan di hulu di mana di hilir diproses," ujar Anies, Senin (10/10).

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan fasilitas tersebut masih dalam tahap pembangunan yang mencapai 82% dan diharapkan dapat selesai akhir tahun ini. Fasilitas yang menelan biaya hingga Rp1 triliun itu dapat mengolah 2 ribu ton sampah per hari.

Pendanaan pembangunan RDF menggunakan dana pinjaman daerah mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp456.362.761.938 serta selebihnya bersumber dari pendanaan APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2022 sebesar Rp613.962.869.611.

"Fasilitas ini dapat menghasilkan 700 ton hingga 750 ton sampah per hari," ucap Asep.

Sementara itu, jumlah angkutan sampah ke TPST Bantargebang dari Jakarta mencapai 7.500 ton per hari yang diangkut oleh 1.200 truk.

Selain RDF, Pemprov DKI juga dalam proses membangun Intermediet Treatment Facility (ITF) atau Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) di beberapa lokasi. Sehingga ke depan, sampah di DKI akan benar-benar dikelola secara terpadu dan berkelanjutan.(OL-5)

BERITA TERKAIT