PAGI tadi terjadi antrean panjang penumpang di halte Transjakarta. Para penumpang mengantre untuk tap out di gate keluar halte.
Kewajiban tap out ini diketahui baru diberlakukan hari ini. Sistem ini menerapkan satu tiket uang elektronik yang hanya berlaku satu orang layaknya yang diterapkan terlebih dulu oleh PT KAI Commuter di angkutan KRL Jabodetabek.
Baca juga: Kapolda Metro Ingatkan Standar Pengamanan pada P20
Antrean diketahui mengular karena penumpang umumnya belum melakukan tap out di halte terakhir saat menggunakan bus Transjakarta. Hal ini dialami oleh Ani, 24, warga Mangga Besar, Jakarta Pusat.
"Tadi turun di Halte Mangga Besar. Mau naik lagi yang ke Palmerah. Itu sudah tiga kali tap out nggak bisa. Yang keempat kalinya baru bisa. Karena di hari sebelumnya nggak pernah tap out dan petugas membolehkan saja," ujarnya, Selasa (4/10).
Akibat kebijakan baru ini, banyak penumpang yang mengalami hal yang sama dengan Ani sehingga antrean panjang pun tidak terhindarkan.
"Saya baru tahu hari ini seperti itu. Kalau sosialisasinya luas dan dari kemarin dikasih tahu, pastinya kemarin saya dan penumpang lainnya akan tap out dulu biar hari ini tidak antre seperti ini," tutur karyawan swasta itu.
Ia pun berharap nantinya akan ada sosialisasi yang lebih menyeluruh saat ada kebijakan yang baru seperti ini dari Transjakarta.
"Tadi juga saat turun dari bus non koridor di halte Palmerah saya nggak tap out. Karena antrean sudah panjang. Haltenya padat banget dan saya buru-buru mau kerja takut telat. Nggak tahu deh nanti pulangnya naik Transjakarta lagi bagaimana. Sepertinya akan sulit tap in karena lupa tap out. Nanti tanya petugas saja deh," pungkasnya.
Hal yang sama juga dialami Siska, 25, warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia tidak tap out kemarin saat pulang kerja. Pagi ini, ia harus mengantre panjang di Halte Lebak Bulus karena penumpang mengalami hal yang sama yakni kartu uang elektronik beberapa kali gagal terbaca di gate tiket.
"Saya kurang mengikuti akun media sosial Transjakarta. Biasanya ngecek kalau ada demo atau banjir aja karena takut ada pengalihan rute. Nggak tahu ada kebijakan ini. Jadi tadi telat sedikit masuk kantor," tuturnya.
Ia pun berharap masa sosialisasi diperpanjang dan sosialisasi juga dilakukan di media televisi.
"Di masa sosialisasi ini jangan diwajibkan tap out dulu atau mesinnya diperbaiki. Jadi jangan sampai gagal terus. Kasihan yang sekolah kan jadi telat," imbuhnya. (OL-6)