GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menyaksikan proses pemindahan kabel udara ke Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) yang ada di bawah tanah.
Pemotongan dan pemindahan kabel optik, jaringan telpon, dan sejenisnya ini dilakukan sendiri oleh pihak operator selaku pemilik kabel.
Anies mengatakan pemindahan kabel dari udara ke bawah tanah itu sebagai bukti Jakarta sedang berproses menjadi kota global.
Baca juga: Membahayakan, Banyak Pohon dan Ranting Sentuh Kabel Listrik di Depok
Jaringan SJUT ini dibuat sebagai infrastruktur yang efektif agar tidak ada lagi kabel yang semrawut dan tidak enak dipandang.
"Jakarta secara terus menerus melakukan perbaikan menuju sebuah kota global modern yang penataan infranya pun berjalan dengan efisien dan efektif," tutur Anies saat menyaksikan pemotongan kabel udara, di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (5/9).
Jaringan SJUT ini telah dibangun oleh PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) selaku anak perusahaan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sejauh ini sudah dikerjakan SJUT sepanjang 20 kilometer di wilayah Jakarta Selatan.
Ruas jalan yang tercakup adalah Jalan Mampang Prapatan, Jalan Kapten Tendean, Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Cikajang, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Gunawarman sepanjang 20 kilometer.
JIP saat ini juga sedang mengerjakan SJUT di Jalan Pattimura, Jalan Sultan Hasanuddin, dan Jalan Trunojoyo sepanjang 5 kilometer. Saat ini pengerjaannya sudah mencapai 44,77%.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini menyebut, kabel di udara yang tidak beraturan membawa banyak masalah bagi penataan kota.
Tidak hanya buruk secara estetika, kabel yang menjuntai itu juga membawa masalah keamanan dan keselamatan.
"Selama ini kabel-kabel ini menjuntai di udara saking sudah lamanya dan terbiasanya, banyak di antara kita sudah tidak melihat ini sebagai masalah, sudah dipandang sebagai kenyataan saja memang ada kabel," jelasnya.
"Sesungguhnya ini bukanlah sebuah pengelolaan yang baik dan benar. Karena itu DKI melakukan pembangunan sarana jaringan utiltas terpadu di bawah tanah," pungkasnya. (OL-1)