05 September 2022, 17:35 WIB

Empat Partai Besar Terancam Tidak Lolos Parlemen DKI Jakarta


Selamat Saragih |

LEMBAGA Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis temuan riset prospek partai politik DKI Jakarta pada tahun 2024 mendatang yang dilaksanakan di Sofyan hotel, Senin (5/9). Hadir juga politisi Moh. Haris Chandra Sekretaris BPOKK DPD Demokrat dan M. Jusrianto Direktur Party Wacth Institute.

Survei tersebut dilakukan di enam kota/kabupaten di Provinsi DKI Jakarta pada 20-30 Juli 2022. Metode yang dipilih dengan menggunakan stratified random sampling berdasarkan jumlah responden sebanyak 800 dengan margin of error ± 3,46%. Pengumpulan data dilakukan lewat wawancara via telepon dengan menggunakan kuesioner.

Menurut Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli mengatakan terdapat empat partai yang berpotensi terlempar dari parlemen di DKI Jakarta yakni Partai Nasdem, PSI, PAN, dan PPP. Bagi PSI lebih disebabkan karena sikap partai yang selalu bersebrangan dengan program pemprov yang dianggap masyarakat justru berhasil. Partai Nasdem dianggap tidak tegas menentukan dukungan capresnya antara Anies, Ganjar, dan Andika Perkasa, di sisi lain Nasdem menunggu Efek electoral dari sosok Ganjar yang justru pemilih Ganjar lebih potensial memilih Partai PDIP.

“Temuan kami juga menunjukkan bahwa posisi Partai PAN cukup serius mengingat 87,5% pemilih PAN dan 62,5% pemilih PPP adalah pendukung Anies Baswedan di DKI Jakarta, maka dari itu, jika Nasdem, PAN, dan PPP capresnya bukan Anies Baswedan maka berpotensi tidak lolos di parlemen DKI,” terangnya.

Hadi menambahkan bagi Nasdem peluang lebih mudah jika memilih Anies Baswedan sebagai capres dikarenakan Anies memiliki kedekatan historis dengan Nasdem. Dengan demikian Nasdem bisa mengambil kolom suara pemilih nasionalis Anies.

“Nasdem harus segera putuskan pilihan capresnya ke siapa agar partai punya waktu yang cukup untuk menyiapkan pemenangan partai dan pilpres,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Moh. Haris Chandra Sekretaris BPOKK DPD Demokrat menuturkan terdapat kesamaan data dari rilis ICRC dengan data dari internal partai Demokrat mengenai potensi naiknya kursi dan suara partai di DKI Jakarta.

“Kami bersukur bahwa kinerja partai Demokrat bekerja dengan baik, kita tidak bisa menolak bahwa dorongan public menduetkan Anies-AHY pada pilpres mendatang meningkatkan popularitas partai kami setelah beberapa rententan peristiwa politik yang menguji daya tahan partai ini,” terangnya. (OL-13)

 

BERITA TERKAIT