DIREKTUR Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi tengah menjadi sorotan netizen atau warganet di media sosial. Pasalnya, pakaian Brigjen Andi harganya mencapai jutaan rupiah.
Hal tersebut terlihat saat Brigjen Andi tampil ke publik untuk menyampaikan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias J. Ketika memberikan keterangan pers di Mako Brimob Polri pada 11 Agustus 2022, Andi mengenakan pakaian corak kotak-kotak, yang mirip dengan motif khas rumah mode asal Inggris, Burberry.
Brigjen Andi pun diduga mengenakan kemeja Burberry Long Sleeve Check Stretch Cotton Poplin Shirt berwarna biru tua. Berdasarkan situs resmi Burberry, kemeja tersebut dijual seharga US$490.00 atau Rp7,2 juta. Tak sampai di situ, warganet juga kembali menyoroti kemeja Brigjen Andi saat memberikan keterangan pers pada 20 Juli 2022.
Baca juga: DPP KNPI Soroti Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Dalam Kasus Brigadir J
Kala itu, Andi juga terlihat menggunakan kemeja Burberry berwarna putih, dengan aksen minimalis berupa garis hitam di bagian dada. Brigjen Andi diduga mengenakan kemeja seri White Embroidered Logo Oxford Shirt, yang merupakan salah satu koleksi kolaborasi Burberry dengan Pop Trading Company.
Adapun harga kemeja jenis tersebut dibanderol sebesar US$470 atau sekitar Rp6,9 juta. Media Indonesia kemudian mencoba menghubungi Brigjen Andi untuk konfirmasi terkait harga pakaian bernilaia fantastis. Namun, petinggi Polri itu enggan memberikan respons.
Baca juga: Soal Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Polri: Kita Uji di Pengadilan
Begitu juga dengan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, yang juga tidak merespons ketika ditanya perihal gaya hidup anggota Polri. Sebelumnya, Komisi III DPR sempat menyoroti gaya hidup anggota kepolisian polisi dalam rapat dengar pendapat beberapa waktu lalu.
Pimpinan Komisi III DPR Adies Kadir menyebut banyak anggota Polri yang memamerkan gaya hidup mewah di media sosial. Meski tidak melarang, menurutnya hal tersebut bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
"Kami tidak menghalang-halangi mereka punya mobil banyak. Tapi soal gaya hidup, tidak usah di-upload atau diperlihatkan. Sehingga, membuat masyarakat nyinyir, 'oh begini Polri', padahal tidak begitu," tegas Adies.(OL-11)