PERKEMBANGAN kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bekasi, Jawa Barat, terus meningkat. Hingga kini, jumlah kasus DBD yang tersebar pada 12 kecamatan se-Kota Bekasi berjumlah 2.035 jiwa dengan korban meninggal dunia sebanyak 12 jiwa.
"Berdasarkan jenis kelamin pada Agustus 2022, laki-laki berjumlah 60 jiwa, perempuan berjumlah 65 jiwa dengan total 125 jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, Jumat (26/8).
Ia menjelaskan, peningkatan kasus DBD hingga Agustus 2022 terlihat apabila dibandingkan dengan jumlah kasus pada 2020 lalu sebanyak 1.646 kasus, dan meninggal 1 jiwa. Sedangkan jumlah kasus DBD pada 2021 sebanyak 2.004, dan meninggal 11 jiwa.
Ia mengungkapkan, jumlah kasus terbanyak ditemukan di Bekasi Utara yaitu 448 jiwa, dan meninggal 3 jiwa. Kemudian Bekasi Timur jumlah kasus 273, meninggal 0 jiwa, Jati asih jumlah kasus 187, meninggal 2 jiwa.
Baca juga: Rumah Sehat untuk Jakarta, Transformasi Layanan Kesehatan di 31 RSUD
Selanjutnya Bekasi Selatan dengan jumlah kasus 216, meninggal 1 jiwa, Pondok Gede jumlah kasus 93, meninggal 0 jiwa, Mustika Jaya jumlah kasus 230, meninggal 1 jiwa.
Sedangkan di Bekasi Barat jumlah kasus 255, meninggal 3 jiwa, Rawalumbu jumlah kasus 83, meninggal 1 jiwa, Medan Satria jumlah kasus 127, meninggal 0 jiwa, Pondok Melati jumlah kasus 37, meninggal 1 jiwa, Jatisampurna jumlah kasus 58, meninggal 0 jiwa, dan Bantar gebang jumlah kasus 28, meninggal 0 jiwa.
"Dalam kegiatan penanggulangan kasus DBD ini, Dinas Kesehatan Kota Bekasi selalu berupaya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui WhatsApp Grup Puskesmas dan Rumah Sakit," jelasnya.
Adapun dalam percepatan koordinasi dan pelaporan kasus, lanjutnya, Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga menggerakkan kader jumantik untuk membantu penanggulangan DBD.
"Selain itu, membuat video mengenai DBD yang berisikan imbauan dari Wali Kota Bekasi dan berbagai kegiatan lainnya," pungkasnya. (OL-16)