17 August 2022, 15:05 WIB

Kenang Perjuangan para Pahlawan pada HUT RI, Yayasan FKAAI Potong Tumpeng


Mediaindonesia.com |

DALAM rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, Yayasan Forum Komunikasi Aktifis Akhlakulkarimah Indonesiaw (FKAAI) menyelenggarakan sebuah acara refleksi kemerdekaan bertema  'Tumpeng Kemerdekaan: Mengenang Perjuangan para Pahlawan' di Jakarta Selatan. Dalam kegiatan itu mereka mengundang semua lembaga kemasyarakatan serta warga setempat.

Diungkapkan Ketua Yayasan FKAAI, Suhail, tujuan acara itu selain untuk bersilaturahmi, mempererat persaudaraan sesama anak bangsa, juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta keutuhan Negara Republik Indonesia (NKRI). Sebab Yayasan FKAAI  beranggotakan sejumlah penyintas terorisme, mantan narapidana terorisme, dan mantan kombatan.

Dalam uraiannya salah seorang pembicara yaitu Gus Soffa Ihsan yang merupakan pengurus MUI Pusat dan Wakil LBM PWNU DKI menyampaikan tentang pentingnya persatuan bangsa. Dahulu, kata dia para ulama mencari solusi agar dapat menyatukan ummat, yaitu dengan menjadikan suatu bendera sebagai simbol naungan pemersatu bangsa.

"Dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Al-Fitan, Jilid X, halaman 340. dari Hamisy Qasthalani, Rasulullah SAW Bersabda Allah menunjukkan kepadaku (Rasul) dunia. Allah menunjukkan pula timur dan barat. Allah menganugerahkan dua perbendaharaan kepadaku: Merah Putih," jelasnya.

"Berpegang pada hadits tersebut, para Ulama Indonesia terdahulu memutuskan untuk menjadikan bendera dengan warna merah dan putih sebagai simbol negara. Saya juga menyampaikan agar kita sebagai ummat Islam harus bersatu dan menjaga persatuan bangsa di bawah naungan bendera Merah Putih," ujarnya.

Hal senada diungkapkan pembicara lainnya yang merupakan pembina Yayasan FKAAI, Nasir Abas. Menurutnya, kemerdekaan bangsa Indonesia terjadi berkat adanya persatuan. Karena itu hanya dengan persatuan pula keutuhan bangsa yang beragam suku ini akan bisa bertahan.

Acara Tumpeng Kemerdekaan ini kemudian ditutup dengan doa untuk kedamaian NKRI yang dipimpin oleh  Moch. Taufik dari penyintas Bom JW Marriott 2003 dan potong tumpeng. (RO/A-1)

BERITA TERKAIT